Hari Raya Galungan
Prosesi Hari Raya Galungan, Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Umat Hindu di Bali
Simak prosesi saat Hari Raya Galungan. Dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur umat Hindu di Bali. Dimulai dari Tumpek Wariga hingga Kuningan.
Tata cara pelaksanaannya adalah dengan cara mandi, melakukan pembersihan secara fisik, dan memohon Tirta Gocara kepada Sulinggih sebagai simbolis penyucian jiwa raga untuk menyongsong hari Galungan yang sudah semakin dekat.
Sugihan Bali dirayakan setiap hari Jumat Kliwon wuku Sungsang
4. Hari Penyekeban
Hari Penyekeban ini memiliki makna filosofis untuk nyekeb indriya yang berarti mengekang diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama.
Hari Penyekeban ini dirayakan setiap Minggu Pahing wuku Dungulan.
Baca juga: Apa Itu Hari Raya Galungan? Berikut Sejarah dan Makna Perayaannya
5. Hari Penyajan
Penyajan berasal dari kata Saja yang dalam bahasa Bali artinya benar, serius.
Menurut kepercayaan, pada hari Penyajan, umat akan digoda oleh Sang Bhuta Dungulan untuk menguji sejauh mana tingkat pengendalian diri umat Hindu untuk melangkah lebih dekat lagi menuju Galungan.
Hari Penyajan dirayakan setiap Senin Pon wuku Dungulan.
6. Hari Penampahan

Hari Penampahan merupakan satu hari sebelum perayaan Hari Raya Galungan, atau tepatnya pada hari Selasa Wage wuku Dungulan.
Pada hari Penampahan umat akan disibukkan dengan pembuatan penjor dari batang bambu melengkung yang diisi hiasan sedemikian rupa.
Penjor ini bermakna sebagai ungkapan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang diterima selama ini.
Selain membuat penjor, umat juga menyembelih babi yang dagingnya akan digunakan sebagai pelengkap upacara.
Tradisi penyembelihan babi ini juga mengandung makna simbolis membunuh semua nafsu kebinatangan yang ada dalam diri manusia.
Baca juga: Apa Itu Penampahan Galungan? Berikut Pengertian, Makna, dan Asal-usulnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.