Senin, 29 September 2025

Tahun Baru Islam

Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang Dikerjakan di Bulan Muharram

Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram, merupakan amalan sunna yang dianjurkan Rasulullah SAW di Bulan Muharram.

Tribun Sumsel
Puasa Tasua dan Asyura - Sejarah Puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram, merupakan amalan sunna yang dianjurkan Rasulullah SAW di Bulan Muharram. 

Maka Nabi SAW bersabda:

"Aku lebih hormat terhadap Musa dari kamu", lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang berpuasa, HR Bukhari Muslim.

Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia, Kiai Nurul menjelaskan dianjurkan sebelum melakukan puasa Asyura untuk melakukan puasa Tasua terlebih dahulu.

Hal ini karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka, maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram.

Dalil keutamaan puasa Tasua dan Asyura antara lain:

عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: ” ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda; “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Setiap menjelang hari Asyura, Rasulullah selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa.

Baca juga: Niat Puasa Asyura 2023 yang Dikerjakan Setiap 10 Muharram, Inilah Keutamaanya

Namun, suatu hari sahabat mendapati bahwa hari Asyura ini bertepatan pula hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi, maka sahabat hendak mengurungkan niat berpuasa di hari Asyura tersebut.

Mendengar keresahan sahabat, Rasulullah bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :

وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.

Artinya: “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.

Namun belum sampai cita-citanya terwujud untuk melaksanakan puasa Tasu’a, Rasulullah sudah menghadapi ajalnya.

Hadis tersebut adalah hadis yang menjadi landasan adanya pelaksanaan sunnah berpuasa pada hari Tasu’a yakni pada tanggal 9 Muharram, tepat satu hari sebelum puasa hari Asyura.

Maka dua hari di atas termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan