Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Bawaslu Tidak Permasalahkan Baju Garis-garis Ganjar: Itu Hanya Mode

Sebelumnya Ganjar memamerkan kemeja motif garis-garis vertikal berwarna hitam putih di hadapan para relawannya.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Bakal calon presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bogor, Cibinong, Sabtu (22/7/2023). Bawaslu RI tidak mempermasalahkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang saat ini sudah punya baju identitas atas dukungan terhadap dirinya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak mempermasalahkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang saat ini sudah punya baju identitas atas dukungan terhadap dirinya.

Hal itu tak jadi masalah, kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, selama tidak ada unsur ajakan untuk memilih.

"Ya nggak apa-apa dong, kalau sosialisasi tidak mengajak kan tidak masalah. Kalau pakai baju kan jangan dilarang, hak kebebasannya memperkenalkan diri, kan termasuk asasi juga," kata Bagja kepada awak media, Selasa (25/7/2023).

Diketahui, Ganjar memamerkan kemeja motif garis-garis vertikal berwarna hitam putih di hadapan para relawannya.

Momen ini terjadi saat Ganjar menghadiri acara Silaturahmi 1 Muharram 1445 H di Wisma Serbaguna, GBK, Jakarta, pada Rabu (19/7/2023).

Ganjar mengaku ada peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di balik kemeja yang ia kenakan.

Gubernur Jawa Tengah itu menyebut Jokowi merancang baju garis lurus yang ia kenakan saat itu.

Bagja menekankan, baju tersebut baru tidak boleh digunakan nanti saat hari pemungutan suara.

"Mau garis-garis, mau ini, nah ketika masuk ke pemungutan suara itu yang tidak boleh," tuturnya.

Hal ini sama seperti pemilu sebelumnya ketika baju kotak-kotak merah dan baju putih polos yang juga sempat menjadi identitas Jokowi dan pendukungnya.

"Misalnya dulu kan ada yang pakai kotak-kotak masuk TPS (tempat pemungutan suara), kotak-kotaknya bukan warna merah, zamannya pak Jokowi kemudian putih-putih, itu kan tidak boleh," tuturnya

"Kalau di kampanye boleh enggak? Ya boleh, di sosialisasi yang penting tidak mengajak. Ya monggo-monggo saja. Itu hanya mode, masa kita larang mode kan bahaya juga," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved