Pembakaran Alquran di Swedia, Fadli Zon Sebut DPR akan Layangkan Nota Protes kepada Parlemen
Fadli Zon menyatakan DPR RI akan melayangkan Nota Protes kepada Parlemen Swedia atas aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menyatakan DPR RI akan melayangkan Nota Protes kepada Parlemen Swedia atas aksi pembakaran Alquran di negara tersebut.
Diketahui, Kepolisian Swedia memberikan izin kepada demonstran untuk melakukan aksi pembakaran Alquran di Masjid Sodermalm di Stockholm.
Bahkan pembakaran Alquran itu dilakukan tepat pada Hari Raya Idul Adha, Rabu (28/6/2023) lalu.
"Aksi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat Swedia ini mencerminkan Islamophobia yang berpotensi merusak hubungan baik antar bangsa dan negara," ungkap Fadli melalui keterangan pers, Selasa (4/7/2023).
Fadli Zon mendesak parlemen dan pemerintah Swedia menindak aksi ini sebagai pelanggaran terhadap kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan.
Juga sebagai bentuk penyebaran kebencian dan kampanye hitam terhadap Islam dan masyarakat Muslim.
Baca juga: Hidayat Nur Wahid Dukung Seruan OKI untuk Tindak Tegas Pelaku Pembakaran Alquran di Swedia
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan ia berkomitmen pada nilai-nilai kebebasan dalam beragama dan saling menghormati antarkeyakinan yang berbeda-beda.
Namun demokrasi yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi seharusnya tidak disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian dan perpecahan.
Diketahui, pelaku pembakaran pada 28 Juni 2023 lalu dilakukan oleh warga negara Irak bernama Salwan Momika (37).

Selain Indonesia, sejumlah negara mengecam aksi pembakaran Alquran di Swedia.
Yakni Turki, Maroko, Amerika, Iran, Arab Saudi, Irak, Kuwait, Suriah, Yaman, dan Palestina.
Diketahui, aksi pembakaran kitab suci umat Islam bukan sekali terjadi di Swedia.
Pada awal 2023 lalu, pembakaran Alquran dilakukan oleh seorang politisi Swedia, Rasmus Paludan.
Aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan dilakukan pada 21 Januari 2023 di Stockholm, Swedia.
Paus Fransiskus Ikut Kecam
Sementara itu pemimpin gereja Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus turut mengecam aksi pembakaran Alquran yang terjadi di Stockholm, Swedia pada pekan lalu.
Sri Paus menyebut tindakan tersebut sebagai "aksi menjijikkan" dan meminta penistaan kitab suci tidak dibiarkan dengan dalih kebebasan berekspresi.
Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus ketika diwawancara media Uni Emirat Arab, Al-Ittihad.
Paus Fransiskus tegas menentang aksi pembakaran Alquran dalam wawancara tersebut.

"Saya merasa marah dan jijik dengan aksi ini," kata Paus Fransiskus kepada Al-Ittihad sebagaimana dikutip Vatican News, Senin (3/7/2023).
"Setiap kitab yang dianggap suci harus dihormati untuk menghargai pengimannya dan kebebasan berekspresi tidak boleh dijadikan dalih untuk menghina pihak lain. Dan pembiaran atas hal ini harus ditolak dan dikecam," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Andari Wulan, Hasanudin Aco)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.