Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Sikap Diam Jokowi Dinilai Untungkan Prabowo, Rugikan Ganjar dan PDIP

Dimana hal itu merupakan strategi politik Prabowo untuk mengambil alih basis pemilih loyal Jokowi.

Instagram pribadi Prabowo Subianto @prabowo
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berulang tahun hari ini, 21 Juni 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostategic) Khoirul Umam menyoroti soal beredar luas street media atau baliho hingga billboard yang menggambarkan kedekatan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan baliho hingga billboard terpasang hampir semua wilayah pulau Jawa dan luar Jawa, khususnya di wilayah yang dulu menjadi basis pemilih loyal Jokowi sepertinya di Solo Raya Jawa Tengah atau wilayah Arek dan Mataraman di Jawa Timur.

Dimana hal itu merupakan strategi politik Prabowo untuk mengambil alih basis pemilih loyal Jokowi.

"Dengan memampang lebar statemen Jokowi bahwa '2024 adalah jatahnya Pak Prabowo', diakui atau tidak, strategi pendekatan Prabowo itu bisa secara efektif menggerus suara pendukung Ganjar dan PDIP," kata Umam kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Sandiaga Sebut Ganjar The Next President, Ini Kata PDIP soal Peluang Cawapresnya

Umam menilai langkah Prabowo dan Gerindra untuk mengkapitalisasi kedekatan dan dukungan Jokowi itu tidak lepas dari sikap diam dan ketidakjelasan posisi Jokowi sendiri.

Menurut dia, kondisi itu tengah dimanfaatkan dengan baik oleh Prabowo untuk mengakselerasi elektabilitasnya, dengan mengonsolidasikan basis pemilih loyal Prabowo dan cerug pemilih loyal Jokowi di Pemilu 2014 dan 2019, yang dulu berbenturan satu sama lain.

"Sikap diam Jokowi ini sendiri bisa dimaknai sebagai 'sikap pembiaran' terhadap langkah dan strategi politik Prabowo, hingga akhirnya merugikan kepentingan PDIP dalam pencapresan Ganjar," ucap Umam.

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini juga menilai jika memang PDIP tidak memiliki hambatan komunikasi dengan Jokowi, partai berlambang banteng moncong putih itu seharusnya bisa mengambil sikap tegas dengan 'menertibkan' Jokowi agar lebih jelas keberpihakannya pada Ganjar sebagai Capres PDIP.

"Jika PDIP juga membiarkan 'ketidakjelaskan' sikap Jokowi, perlahan atau pasti hal itu akan menghadirkan risiko dan konsekuensi besar bagi agenda kepentingan PDIP di Pilpres 2024 mendatang," jelas Umam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved