Duduk Perkara Panda Nababan Sebut Gibran Anak Ingusan, Anak Jokowi Tanggapi Santai
Politisi PDIP, Panda Nababan, menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan. Bagaimana duduk perkaranya?
"Karena sebagian besar politisi punya track record negatif di mata masyarakat, dan tingkat kepercayaan masyarakat pada politisi khususnya senior relatif rendah."
"Tidak jauh-jauh dari urusan kepentingan," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPP PSI, Ariyo Bimmo, menilai pernyataan Panda Nababan soal Gibran sangat tidak etis.
Baca juga: Senior PDIP Panda Nababan Sindir Gibran Anak Ingusan, PSI Sebut Tak Etis, Gibran Respons Santai
Sejak memerintah Kota Solo, kata Ariyo, Gibran telah menunjukkan kemampuannya sebagai seorang pemimpin.
Bahkan, Ariyo berpendapat pencapaian Gibran melebihi politisi-politisi senior lainnya.
"Mas Gibran sudah membuktikan dirinya mampu menjadi Wali Kota. Ditangannya Solo berkembang menjadi kota kreatif dan ekonominya tumbuh," kata Ariyo dalam pesan yang diterima, Rabu.
"Mungkin jauh melebihi prestasi politisi-politisi senior lainnya. Masih muda saja sudah punya prestasi luar biasa, ketimbang yang sudah senior tapi belum punya prestasi apa-apa," tuturnya.
Ariyo pun memastikan PSI siap menampung Gibran jika PDIP tak lagi menghargai putra sulung Jokowi itu.
"Tidak pantaslah politisi senior PDIP menyebut Gibran anak ingusan."
"Kalau PDIP tidak menghargai anak muda berprestasi seperti Gibran dengan menyebutnya anak ingusan, PSI siap menerima Gibran," kata dia.
Pengamat Nilai Wajar

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, justru menilai pernyataan Panda Nababan yang menyebut Gibran sebagai anak ingusan, sebagai hal wajar.
Namun, ia juga setuju bahwa pernyataan Panda sangat tajam dan keras.
Terkait pernyataan Panda, Ujang menilai hal itu adalah bentuk cinta sang senior kepada Gibran sebagai junior di PDIP.
"Mungkin Pak Panda Nababan punya pengalaman yang matang ya di dunia politik termasuk di partai politik."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.