Membaca Arah Strategi Sandiaga Uno Jika Gagal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Sandiaga Uno kini terus mencari peluang agar dirinya bisa maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan capres Ganjra Pranowo di Pilpres 2024
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Uno kini terus mencari peluang agar dirinya bisa maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan capres Ganjra Pranowo di Pilpres tahun depan.
Dia bersama Erick Thohir disebut-sebut disodorkan oleh Jokowi sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Sandi kini merapat ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP untuk mengejar ambisi tersebut setelah ikhtiar serupa dilakukan melalui Partai Gerindra menemui jalan buntu.
Sandi pun memutuskan berpamitan keluar dari Partai Gerindra. Namanya sempat disebut-sebut akan merapat ke Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
Namun, kabar terbaru menyebutkan, Sandiaga yang juga masih menjabat sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ini lebih sreg bergabung ke PPP.
Sepucuk surat berkop Dewan Pimpinan Pusat PPP mengabarkan, pada hari ini, Rabu petang nanti, 14 Juni 2023, DPP PPP akan menggelar acara penandatanganan komitmen bergabungnya Sandiaga Uno ke PPP yang seremoninya akan digelar di kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB.
"Rencananya tanggal 14 besok akan ditandatangani komitmen untuk bergabung dengan PPP," kata Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyatakan penandatanganan komitmen tersebut akan disaksikan langsung Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada pukul 18.30 WIB.
"Insya Allah besok [hari ini] Pak Sandi resmi bergabung seperti disampaikan oleh Pak Plt Ketum Mardiono. Rabu besok jam 18.30 setelah maghrib," kata Awiek di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Awiek membeberkan alasan pihaknya menjadwalkan pengumuman nama Sandiaga Uno usai Magrib.
Baca juga: PPP akan Resmi Umumkan Sandiaga Uno Gabung sebagai Kader Partai Hari Ini, Pukul 18.30 WIB
Kata dia, satu faktornya adalah karena Sandiaga Uno saat ini masih menjabat sebagai menteri, sehingga, pada jam tersebut diyakini sudah tidak mengganggu waktu kerja Sandiaga Uno.
"Kenapa? Karena ini acara partai politik, pak Sandiaga uno masih pejabat publik, maka kita menggunakan waktu di luar jam kerja, biar tidak ada istilah politisasi jabatan, itu yang kita hindari," ucap Awiek.
Awiek menyatakan, sejatinya penjajakan terhadap Sandiaga Uno bersama PPP tersebut sudah terjalin cukup lama.
Awiek mengatakan, awal mula penjajakan itu yakni terjadi pada 2020 silam atau saat Sandiaga Uno masih menjabat sebagai Wakil Dewan Pembina di Partai Gerindra.
Baca juga: Soal Potensi Ditempatkan sebagai Wakil Ketua Umum PPP, Ini Kata Sandiaga Uno
"Nah, penjajakan terhadap pak Sandi ini sebenarnya sudah lama, bahkan sejak tahun 2020 ketika mau Muktamar PPP itu sudah sempat kita jajaki kemungkinan-kemungkinan, tapi beliau belum berkenan. Belakangan alhamdulillah beliau berkenan," kata Awiek.
Jabatan Strategis Partai
Setelah bergabung, Sandiaga Uno berpotensi menempati jabatan strategis dalam struktur partai.
"Ya tentu pak Sandi dengan ketokohannya dengan sekaliber beliau tokoh nasional, posisi strategis atau posisi terhormat kita siapkan," kata Awiek.
Meski demikian kata Awiek, Sandiaga Uno tidak mungkin diberikan tempat untuk menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) atau Bendahara Umum (Bendum).

"Yang jelas bukan 3 tempat, bukan ketua umum, sekjen, bendum bukan di situ," ujar Awiek.
Melainkan kata dia, potensi tempat atau jabatan yang bakal diberikan PPP kepada Sandiaga yakni berada di posisi Wakil Ketua Umum (Waketum) hingga posisi di Majelis Pertimbangan PPP.
Atau bahkan kata dia, Sandiaga Uno bakal menempati posisi sebagai pengurus harian di PPP.
"Ya bisa majelis (pertimbangan) bisa pengurus harian atau bisa apa, kan begitu kan banyak. Ya salah satu opsi (Waketum) lah ya, toh di DPP kan banyak jabatan. Tapi yang jelas bukan Ketum, Sekjen, Bendum," ucap dia.
Alasan pihaknya memberikan posisi strategis di PPP didasari karena rekam jejak yang bersangkutan.
Sandiaga Uno kata dia, pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, calon wakil presiden hingga saat ini menjabat sebagai menteri di kabinet Indonesia Maju.
"Tentu Pak Sandi dengan ketokohannya, khususnya di kalangan millenial, beliau punya modal krusial ketika pilpres 2014, dan juga maju sebagai wakil gubernur menjadi wakil gubernur itu popularitasnya diharapakan bisa berdampak kepada elektabilitas PPP. ya saya yakin itu," kata dia.
Sementara Sandiaga mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada elite PPP. Menurutnya hal tersebut merupakan kewenangan Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
"Itu murni wewenang dan ranahnya pimpinan partai," kata Sandiaga.
Ia hanya memastikan kalau dirinya sudah diberi mandat oleh partai jika nantinya bergabung dengan PPP.
Adapun tugasnya yakni memfokuskan pada isu-isu ekonomi nasional termasuk soal ketersediaan lapangan kerja.

"Itu harapan kita. Lapangan kerja yang tercipta, inflasi yang terkendali, harga-harga bahan pokok yang terjangkau," ujarnya.
"Itu yang akan kita perjuangkan, karena pembangunan yang sudah berjalan sangat diapresiasi masyarakat tapi masih ada kelompok masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan peningkatan ekonomi. Itu yang akan kami fokuskan," kata Sandiaga Uno.
Ikhlas Jika Gagal Jadi Cawapres
Sandiaga Uno mengaku ikhlas bila dirinya tidak diusung menjadi Cawapres pada Pilpres 2024.
Ia mengatakan keputusannya bergabung dengan PPP bukan untuk mengamankan tiket Cawapres.
"Saya ikhlas, saya bergabung (PPP) ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan," kata Sandiaga usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (12/6/2023).
Sandiaga menyerahkan sepenuhnya kepada partai untuk persoalan capres-cawapres.
Menurutnya siapa tokoh yang akan diusung PPP di Pilpres 2024 merupakan wewenang pimpinan Parpol.
"Nanti keputusannya apa, tentunya menjadi wewenang pimpinan partai politik dan gabungan partai politik," katanya.
Terkait kabar dirinya diajukan oleh Plt Ketum PPP Mardiono untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga enggan menjawabnya. Ia mengatakan bahwa nama Capres-Cawapres merupakan ramah pimpinan Parpol.
"Itu murni adalah wewenang dan domain dari Pak Mardiono sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan," katanya.
Sandiaga tidak membantah dirinya bergabung dengan PPP setelah terjalinnya kesepakatan.
Ia mengatakan kesepakatan tersebut akan disampaikan pada Rabu besok.
Namun Sandiaga membantah bahwa kesepakatan dirinya dengan PPP terkait dengan tiket Cawapres di Pilpres 2024.
"Sama sekali tidak ada pembicaraan (cawapres) itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat, harapan dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan kepemimpinan yang fokus terhadap percepatan pembangunan dan isu-isu ekonomi keseharian yang dirasaka masyarakat ini yang tercapai sebuah kesamaan dari segi pemikiran untuk melangkah ke depan," kata dia.
Sandiaga Uno sendiri sebelumnya pernah menjadi pasangan Anies Baswedan di pemilihan gubernur DKI Jakarta berkompetisi dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dan kemudian menang.
Saat Pilpres 2019 Sandi mundur dari kursi wakil gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi capres Prabowo Subianto melawan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Sandi kemudian direkrut Jokowi sebagai menteri ketika di Pilpres tersebut pasangan Jokowi-Maruf Amin dinyatakan menang oleh KPU.
Sandi kini memilih jalan politik baru. Dia juga menunjukkan sikap politiknya yang berseberangan dengan Anies Baswedan, mantan pasangan gubernurnya di DKI Jakarta yang kini maju di bursa Pilpres. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail/ Rizki)
Wali Kota Prabumulih Arlan Disanksi Partai Gerindra Karena Pecat Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Majelis PPP Minta Mardiono Tak Maju jadi Calon Ketua Umum di Muktamar X, Berikut Alasannya |
![]() |
---|
Sebelum Batalkan Aturan Data Capres-Cawapres Rahasia, KPU Koordinasi dengan KIP |
![]() |
---|
Jelang Muktamar X, Kader PPP Sumatera Sambut Nama Calon Ketua Umum Epyardi Asda dan Agus Suparmanto |
![]() |
---|
Reshuffle Jilid 3 Kabinet Prabowo Dinilai Perlihatkan Makin Kuatnya Peran Politik Gerindra di Istana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.