Peringatan Dini Besok, Selasa 30 Mei 2023, BMKG: 26 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

TRIBUNNEWS.COM - Inilah info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Selasa, 30 Mei 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada esok hari.

Menurut laporan dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 26 wilayah di Indonesia.

Terpantau ada 16 wilayah yang akan mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.

Sementara di 6 wilayah lainnya mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Di 4 wilayah lain juga akan berpotensi mengalami angin kencang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, 30 Mei 2023 di Indonesia, BMKG: Pontianak Hujan Petir pada Siang Hari

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang pada Selasa, 30 Mei 2023: 

- Kep. Riau

- Banten

- Jawa Barat

- DKI Jakarta

- Jawa Timur

- Papua Barat

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 16 Wilayah Berpotensi Hujan Deras Selasa, 30 Mei 2023

Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang pada Selasa, 30 Mei 2023: 

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Barat

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Selasa, 30 Mei 2023: Cisarua Hujan Ringan, Majalengka Cerah Berawan

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada Selasa, 30 Mei 2023: 

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

- Maluku

- Papua

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Selatan Bali pada Hari Ini, 29 Mei 2023

Siklon Tropis Mawar terpantau masih berada di Laut Filipina sebelah Timur Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum mencapai 85 knot (157 km/jam) dan tekanan udara 950 hPa.

Siklon tropis ini bergerak ke arah Barat Laut, menjauhi wilayah Indonesia, dan dalam 24 jam kedepan diprakirakan memiliki intensitas menurun.

Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Filipina, dan Samudra Pasifik sebelah timur Filipina sekitar sistem.

Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudera Hindia Barat Bengkulu, yang membentuk daerah konvergensi dari Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Riau, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di Jawa Barat dan di Papua.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Laut Filipina.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)