Jumat, 3 Oktober 2025

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Ayah David Kecewa Mario Dandy Dapat Privilege Bisa Lepas Pasang Pengikat Tangan, Singgung Efek Jera

Jonathan Latumahina menyayangkan tindakan aparat yang seolah memberikan hak istimewa atau privilege kepada tersangka penganiayaan itu.

Editor: Daryono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tersangka kasus penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satriyo tiba untuk menjalani pelimpahan tahap II tersangka dan barang bukti di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (26/5/2023). Ditreskrimum Polda Metro Jaya melimpahkan kedua tersangka Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas berikut barang bukti ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dan selanjutnya ditahan di Rutan Kelas I Cipinang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Cristalino David Ozora (17) korban penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriya (20), merasa kecewa terkait penegakan hukum di Indonesia.

Pasalnya, dari video yang beredar memperlihatkan Mario Dandy bisa melepas dan memasang sendiri kabel ties yang digunakan untuk mengikat kedua tangannya.

Sebagai seorang ayah, Jonathan Latumahina menyayangkan tindakan aparat yang seolah memberikan hak istimewa atau privilege kepada tersangka penganiayaan itu.

Padahal Mario Dandy menganiaya anaknya dengan membabi buta.

Sampai saat ini kondisi fisik David pun tidak bisa sepenuhnya normal seperti sedia kala.

Seolah mengisyaratkan kekecewaannya kepada para aparat penegak hukum, Jonathan memposting sebuah kalimat yang menyatakan rasa jera dan keputusasaannya kepada penegakan hukum di Indonesia.

Baca juga: Irjen Karyoto Berterima Kasih Kepada Netizen Sikapi Video Viral Mario Dandy Lepas Pasang Kabel Ties

Menurut Jonathan, yang seharusnya merasakan efek jera adalah pelaku tindak kekerasan atas hukuman yang diterimanya.

Namun yang terjadi, keluarga korban justru yang merasakan efek jera terhadap aparat  penegak hukum.

"Efek jera dari hukum justru dirasakan oleh korban, bukan pelaku," cuit Jonathan dalam akun Twitternya @seeksixsuck, Minggu (28/5/2023).

Dalam cuitan sebelumnya, Jonathan juga mengomentari soal video Mario Dandy bisa melepas dan memasang sendiri kabel ties yang digunakan untuk mengikat kedua tangannya.

Video tersebut diduga direkam saat  Mario Dandy sedang diwawancarai awak media di kawasan Rutan Polda Metro Jaya, baru-baru ini.

Dari video yang diunggah Jonathan, pada saat itu, Mario Dandy mengenakan baju warna hitam dan celana pendek tanpa borgol.

Lalu tiba-tiba ia mengambil sebuah kabel ties yang sudah terbentuk menyerupai borgol di atas meja.

Ia tampak mengambil kabel ties itu sembari memalingkan wajah ke arah berlawanan dari kamera awak media.

Kabel ties tersebut lalu ia masukkan ke kedua pergelangan tangannya sendiri.

Tidak lama setelah itu, ia mengenakan seragam oranye yang nampak baru dan tak lusuh.

Baca juga: Viral Mario Dandy Lepas Pasang Kabel Ties dan Tersenyum saat Minta Maaf, Ini Kata Polda Metro Jaya

Menanggapi hal itu, Jonathan pun mempertanyakan mengapa hal tersebut bisa dilakukan oleh seorang tersangka kasus penganiayaan anaknya.

Padahal, saat ini David masih trus berusaha untuk kembali normal hidup seperti sedia kala.

Jonathan heran Mario bisa melepas dan memasang kabel ties untuk mengikat tangannya sendiri.

"Bisa masang dan lepas cable ties sendiri, jangan-jangan bisa keluar masuk sel sendiri juga nih."

"Nanti ada hukum yang nggak kaya hukum negeri ini yang akan kena (didapatkan) anak ini, tunggu saja," tulis Jonathan dalam cuitannya di Twitter @seeksixsuck, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Kasus Dugaan Pencabulan yang Dilakukan Mario Dandy terhadap Mantan Pacarnya AG Naik Tahap Penyidikan

Keluarga Tak Kaget

Disampaikan paman David, Alto Luger, pihak keluarga David mengaku tidak kaget lagi melihat aksi anak mantan pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo tersebut.

"Keluarga heran, tapi tidak kaget atas perilaku spesial yang diperoleh tersangka penganiayaan berat ini," ucap Alto Luger kepada wartawan, Jumat (26/5/2023).

Kepercayaan keluarga kepada aparat kepolisian, kata Alto, hilang akibat beredarnya video tersebut.

"Apa yang terlihat dalam video ini jelas menunjukkan bahwa tersangka, bukan hanya sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan atas apa yang dia lakukan terhadap anak kami David."

"Tapi juga menunjukkan kesombongan dan rasa percaya diri bahwa dia dan keluarganya bisa membeli keadilan," ucap Alto.

Lebih lanjut, Alto menegaskan, tidak bisa dipungkiri jika Mario mendapatkan perlakuan seperti itu.

Apalagi karena latar belakang keluarga yang memiliki uang.

"Kami tidak mau berspekulasi soal itu, tapi video ini adalah bukti bahwa Mario merupakan "tamu" istimewa, karena privilege keluarganya yang berduit," jelas Alto.

Baca juga: Viral Mario Dandy Lepas Pasang Tali Tist Hingga Tertawa Saat Minta Maaf, Keluarga David: Tak Kaget

Polisi Minta Maaf, Tak Maksud Beri Privilege

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan tak memberikan privilege kepada Mario Dandy, meskipun ayahnya seorang pejabat.

Sebagai aparat penegak hukum, pihaknya akan mengevaluasi kinerja para anggotanya yang dianggap memberikan keistimewaan terhadap tersangka.

"Yang jelas kalau memang ini menjadi semacam koreksi bagi Polda Metro, saya terima dan saya terima kasih kepada netizen yang memberikannya kritikan masukan terhadap penanganan yang seolah-olah seperti privilege," kata Karyoto kepada wartawan, Minggu (28/5/2023).

Karyoto juga berterima kasih kepada publik atas kritikan yang dilayangkan netizen kepada instansinya.

Pihaknya juga meminta maaf atas video yang viral tersebut dan akan menindak anggotanya yang melakukan pelanggaran atas hal tersebut.

"Saya juga perintahkan Kabid Propam untuk memeriksa apakah ada hal hal yang dilakukan oleh anggota kami secara standar operasi prosedur ada yang dilanggar dan secara kepatutan apakah ada peraturan peraturan disiplin yang dilanggar," ujar Karyoto.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved