Jumat, 3 Oktober 2025

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Psikolog Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Semarang Membunuh atas Kehendak Sendiri, Tanpa Paksaan

Psikolog Forensik menyebutkan perbuatan pelaku pembunuhan mutilasi bos di Semarang, Husen lakukan perbuatannya dengan sadar tanpa paksaan orang lain.

Penulis: Rifqah
Tangkap layar kanal YouTube KompasTV
Ahli Psikologi Forensik sekaligus konsultan Lentera Anak Foundation, Reza Indragiri Amriel - Psikolog Forensik menyebutkan perbuatan pelaku pembunuhan mutilasi bos di Semarang, Husen lakukan perbuatannya dengan sadar tanpa paksaan orang lain. 

Total uang yang diambil Husen dari dompet bosnya tersebut adalah Rp7 juta.

Husen juga membawa kabur motor milik bosnya itu ketika melarikan diri.

"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.

Ia melarikan diri ke Banjarnegara, tepatnya di rumah temannya bernama Feri pada Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 20.00 WIB tanpa sepengetahuan temannya bahwa dirinya telah membunuh seseorang.

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.

Kronologi Versi Husen

Fakta baru kasus mutilasi bos isi ulang galon di Semarang - Psikolog Forensik menyebutkan perbuatan pelaku pembunuhan mutilasi bos di Semarang, Husen lakukan perbuatannya dengan sadar tanpa paksaan orang lain.
Psikolog Forensik menyebutkan perbuatan pelaku pembunuhan mutilasi bos di Semarang, Husen lakukan perbuatannya dengan sadar tanpa paksaan orang lain. (kolase tribunnews)

Husen mengungkapkan bahwa ia membunuh bosnya tersebut menunggu hingga bosnya tertidur di toko, Kamis (4/5/2023).

Setelah tertidur, Husen pun mendekati korban dan menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban.

Husen mengaku menusukkan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban sebanyak dua kali.

"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya.

Selanjutnya, Husen melakukan mutilasi kepada tubuh korban sebanyak empat bagian.

Bagian pertama kepala, kedua tangan, dan badan tanpa kepala, serta tangan.

"Saya potong menggunakan pisau dapur," ungkapnya.

Ketika dimutilasi, Husen mengaku bosnya itu masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.

Baca juga: Pengakuan Husen Pelaku Mutilasi Bos Galon Semarang: Beli Makan, Rokok, hingga Sewa PSK usai Membunuh

Potongan tubuh tersebut kemudian dibungkus ke dalam karung warna putih.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved