IPW Dukung Kapolri Usut Dugaan Pemerasan Rp 1,5 Miliar yang Seret Kapolda Kaltara dan Anak Buahnya
IPW apresiasi Polri usut dugaan suap dan pemerasan Rp 1,5 Miliar dari pengusaha BBM yang menyeret nama Kapolda Kaltara, Kapolres, Kasatreskrim Tarakan
Pencopotan Kombes Teguh karena diisukan membantu Paminal Mabes Polri menyita barang bukti eletronik (cctv) yang merekam adanya dua orang (AB dan AL) membawa ransel diduga berisi uang yang dibawa ke arah ruang Kapolda Kaltara.
Selain itu dapat dilihat bahwa mutasi terhadap Kasatreskrim Polres Tarakan Iptu M. Khomaini dari Kasatreskrim Polres Tarakan ke Direktorat Intelkam Polda Kaltara oleh Kapolda Kaltara dinyatakan sebagai tour off duty biasa.
Padahal berdasarkan hasil penyelidikan Kabidpropam Polda Kaltara saat Iptu M. Khomaini menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Bulungan disebutkan terdapat bukti yang cukup dinyatakan menyalahgunakan kewenangan dan diusulkan dilakulan sidang kode etik, justru Kapolda Kaltara memutasinya ke Polres Tarakan hingga muncul dugaan kasus pemerasan yang diduga dilakulan oleh Iptu M. Khomaini terkait kasus penangkapan bbm ilegal 16 Februari 2023 yang kemudian menyeret Kapolda Kaltara.
"IPW mencermati bahwa mutasi Iptu M. Khomaini oleh Polda Kaltara ke Direktorat Intelkam Polda Kaltara adalah suatu kebijakan yang perlu dipertanyakan dan janggal. Seharusnya dengan dua dugaan pelanggaran yang terjadi Kapolda mencopot Iptu Khomaini serta mengajukan ke sidang kode etik. Oleh karenanya, IPW berharap bersih bersih Polri dari oknum oknum Polri yang menyalahgunakan kewenangan sehingga membuat masyarakat kecewa pada polri harus ditunjukan dan janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo potong Kepala busuk dinantikan, " tegas Sugeng Teguh Santoso.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.