Kamis, 2 Oktober 2025

Yusril: Prabowo dan Presiden Jokowi Punya Chemistry yang Dalam

Yusril melihat sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dinilainya sejalan dengan pencermatannya. 

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bersama Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (2/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengaku melakukan pencermatan secara mendalam soal sosok calon presiden (Capres) yang akan didukung.

Terlebih, bandul politik bergerak setelah PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Namun, Yusril melihat sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dinilainya sejalan dengan pencermatannya.

Baca juga: Yusril: Pak Prabowo Jadi Presiden, Saya Kira Lebih Tepat

Apalagi, belakangan narasi yang dibangun adalah sosok capres yang harus melanjutkan kerja-kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan Yusril saat sesi wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat di Studio Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

"Jadi saya melihat antara calon-calon yang ada, sebenarnya Pak Prabowo merupakan salah satu calon yang lebih chemistrynya dengan Pak Jokowi masih cukup dalam," kata Yusril.

Baca juga: Yusril Tak Mau Koalisi Besar Berujung Satu Paslon di Pilpres 2024

Yusril pun menceritakan bagaimana dirinya sempat tidak membayangkan Prabowo masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi. Padahal, kedua tokoh itu merupakam rival pada Pilpres 2019.

Tak hanya itu, eks Menteri Sekretariat Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga melihat bahwa pertarungan Pilpres menciptakan keterbelahan masyarakat yang cukup dalam.

Terlebih, Prabowo disebut menggunakan unsur agama dalam pertarungan politik itu.

"Nah, jadi setelah itu kan Pak Jokowi ini mengajak Pak Prabowo masuk ke kabinet. Dan Pak Prabowo juga menerima. Saya sempat enggak terbayangkan terjadi, Pak Jokowi minta bantu saya bela beliau di pengadilan, saya lakukan tugas saya sebagai lawyer profesional dan saya fare," ungkal Yusril.

"Saya agak salah paham juga waktu itu, kok bisa ya, kita disuruh bertarung habis-habisan di pengadilan kok tiba-tiba (Prabowo jadi Menteri Jokowi)," sambung dia.

Yusril pun mengatakan, setelah pihaknya berdiskusi panjang dengan Prabowo di Padang beberapa hari lalu, dirinya baru memahami apa yang dirasakan Menteri Pertahanan itu.

Baca juga: Tertemu 1 Jam, Yusril-Zulhas Bahas Kerja Sama PAN dan PBB di Pemilu 2024

"Bukan hanya berfikir secara resional, tetapi juga bicara dari hati ke hati. Saya bisa menangkap apabila beliau tidak masuk disitu, mula-mula saya agak senyum-senyum juga ketika beliau mengatakan ‘saya masuk demi Indonesia’," ucap Yusril.

"Saya pikir apa iya ini. Tapi setelah agak panjang kita berbicara itu, saya pikir juga seorang politisi itu mengambil keputusan itu bukan untuk keuntungan dirinya," tutur dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved