Hari Buruh
Hari Buruh atau May Day 2023: Tema, Sejarah, Pencetus Hari Buruh Pertama Kali
Berikut ini tema perayaan, sejarah, hingga pencetus pertama kali Hari Buruh atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei tiap tahunnya
Tekanan tersebut, seperti jam kerja yang panjang, serta upah rendah.
Hingga akhirnya McGuire nekat memimpin perlawanan atas pemotongan upah yang ada di kota Haines.
Imbas perbuatannya, McGuire terancam dipecat dari tempatnya bekerja.
Pada Mei 1874 McGuire bahkan membantu para buruh untuk mendirikan Partai Sosial Demokrat, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Sosialis Buruh.
Dikutip dari laman Departemen Tenaga Kerja AS, dol.gov, serikat pekerja pun tumbuh dari 2.042 anggota pada 1881 menjadi 5.789 pada 1885,
Baca juga: 30 Ucapan Hari Buruh 2023, Berisikan Aspirasi dan Motivasi bagi Pekerja
Hari Buruh di Indonesia
Hari Buruh diperingati pada masa kolonial Hindia Belanda dan peringatan itu dimulai oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee pada 1 Mei 1918.
Kala itu, Adolf Baars, seorang tokoh sosialis asal Belanda memprotes harga sewa tanah milik para buruh yang terlalu murah untuk dijadikan sebuah perkebunan.
Adolf juga memprotes tindakan para kolonial yang telah melakukan pemotongan gaji.
Hal ini yang kemudian mendorong para untuk menggelar protes pada 1 Mei.
Pada tahun 1926, peringatan Hari Buruh sempat ditiadakan.
Namun, pada 1 Mei 1946, Kabinet dari Sjahrir kembali melegalkan peringatan Hari Buruh.
Hal ini ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 yang mengatur bahwa setiap 1 Mei, buruh dan pekerja boleh untuk tidak bekerja.
Pada UU tersebut, juga mengatur atas perlindungan anak serta hak-hak perempuan sebagai seorang pekerja.
Lantas, pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 1 Mei 2013 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.
Pada kesempatan ini para buruh juga diperbolehkan menuntut hak-haknya.
(Tribunnews.com/Pondra Puger/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.