Kejanggalan Kematian Bripka AS, Kuasa Hukum Kini Surati Kapolri Minta Bentuk Tim Khusus
Kuasa hukum Bripka Arfan Saragih (Bripka AS), Fridolin Siahaan, minta Kapolri bentuk tim khusus pencari fakta kematian Bripka AS.
Fridolin menuturkan, Bripka AS sempat berjanji membongkar kasus dugaan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan.
Namun, itikad tersebut batal lantaran Bripka AS tewas diduga bunuh diri.
"Kami ingin gerak cepat juga. Kami tidak ingin menutup-nutupi penggelapan pajak tersebut."
"Karena janji dari almarhum Bripka AS juga, dia ingin membuka sebenarnya apa yang terjadi dalam penggelapan ini, dan siapa saja yang terlibat," ujarnya.
Bripka AS Sempat Diancam
Keluarga korban merasa curiga, kematian Bripka AS diduga bukan karena racun.
Bripka AS juga sempat dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan, sebelum ditemukan meninggal.
Istri korban, Jenni Simorangkir juga mengklaim suaminya sempat diancam oleh Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Ia juga menuturkan, handphone milik Bripka AS sempat disita AKBP Yogie.
Menurut keterangan Jenni, sebelum sang suami meninggal, dirinya dan Bripka AS sempat dipanggil AKBP Yogie.
"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya bapak Kapolres menyita handphonenya."
"Dan bapak Kapolres bilang tidak takut dengan bintang satu dan bintang dua, kalau bintang tiga, barulah dia takut," kata Jenni, Selasa (21/3/2023) dikutip dari TribunMedan.com.

AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka AS
Bahkan, ancaman inilah diklaim sedang dirasakan Jenni dan kedua anaknya dan merasa pernyataan Kapolres Samosir itu terbukti saat ini.
"Jadi almarhum bilang, benar apa yang dikatakan bapak Kapolres 'kubuat anak dan istrimu menderita," ucap Jenni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.