PDIP Siap Dialog dengan BEM UI Buntut Unggahan Meme Puan Maharani Berbadan Tikus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) bakal mengundang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) untuk berdialog buntut meme Puan Maharani berbadan tikus.

Adapun meme itu sebagai bentuk protes BEM UI terkait pengesahan UU Cipta Kerja yang diketok oleh Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI pada sidang paripurna IV di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Puan Maharani Jadi Meme Penolakan UU Cipta Kerja oleh BEM UI, Ini Tanggapan Demokrat

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyampaikan langkah ini diambil sebagai bentuk membuka ruang dialog partainya dengan mahasiswa yang kerap meluapkan aksi protes.

Dia pun meyakini, semestinya BEM UI tidak akan melempar opini asal-asalan dan menyebar fitnah mengenai penolakannya terhadap UU Cipta Kerja yang berujung meme Puan berbadan tikus.

"Jadi kita harus membuka ruang dialog dengan mahasiswa. Saya percaya mahasiswa yang benar tidak akan doyan melempar opini asal-asalan dan fitnah. Mereka bukan orang-orang bayaran yang rela menggadaikan integritas untuk jualan isu-isu murahan," ujar Hendrawan saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Puan Maharani Dijadikan Meme Penolakan UU Cipta Kerja, PKS: Hak Semua Orang Berpendapat

Di siai lain, Hendrawan menyatakan bahwa tidak hanya kali ini partainya mengundang sejumlah pihak untuk menyampaikan aspirasi. Bahkan, PDIP kerap mendatangi kampus untuk mendengar persoalan masyarakat.

"Kami setiap waktu selalu menerima pihak-pihak yang memberikan masukan kritis, menyampaikan aspirasi dan usulan-usulan strategis. Tak jarang kami mendatangi kampus-kampus untuk berdialektika mengenai banyak persoalan kemasyarakatan," jelasnya.

PDIP, kata Hendrawan, memahami bahwa mahasiswa memang kerap membuat ungkapan kritik yang keras. Apalagi, dirinya sudah 25 tahun bekerja di kampus.

Baca juga: BEM UI Unggah Meme Puan Berbadan Tikus, Baleg DPR: Sampaikan Kritik Beradab dan Santun

"Lebih dari 25 tahun saya bekerja di kampus. Mahasiswa memang sering membuat ungkapan yang meletup-letup. Eksistensi mereka dikaitkan dengan sikap kritis, berani menyuarakan kebenaran dan anti kemapanan," pungkasnya.