Senin, 29 September 2025

Jari-jarimu Tentukan Karier hingga Masa Depanmu, Jadilah Warga yang Cakap Digital

Di era disrupsi digital, penting bagi semua orang untuk menggunakan teknologi secara bijak dan cerdas.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Seminar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk 'Waspada Jejak Digital untuk Karir Masa Depanmu' secara hybrid yakni melalui online dan offline pada Rabu (15/2/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era disrupsi digital, penting bagi semua orang untuk menggunakan teknologi secara bijak dan cerdas.

Saat jari menyentuh ranah digital, tentu akan sulit untuk menghapusnya.

Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam mengolah emosi dan kata-kata saat memanfaatkan berbagai platform digital.

Karena jejak digitalmu akan berdampak pula pada karier masa depanmu.

Terkait pentingnya isu ini, anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar seminar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk 'Waspada Jejak Digital untuk Karir Masa Depanmu' secara hybrid yakni melalui online dan offline pada Rabu (15/2/2023).

Slamet Ariyadi mengatakan bahwa melalui seminar ini, dirinya ingin berbagi wawasan baru mengenai kecakapan digital, jejak digital dan pengaplikasikannya.

"Digitalisasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka untuk mengenalkan diri kita ke dalam dunia digital. Tentunya, kita juga harus mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan dunia digitalisasi," kata Selamet Ariyadi.

Menurutnya, jejak digital dapat berdampak pada masa depannya, terutama terkait karir yang akan dijalaninya.

"Jejak digital merupakan karir, sehingga jika kita memiliki jejak digital yang negatif, maka masa depan kita juga akan negatif (mendapatkan imbasnya)," tegas Selamet Ariyadi.

Sementara itu, Rektor IST Annuqayah sekaligus Ketua ISNU Kabupaten Sumenep, Mohammad Hosnan mengatakan pada era digital seperti saat ini, manusia akan memainkan tiga peran dalam melakukan komunikasi, yakni sebagai konsumen, distributor dan produsen.

"Manusia pasti memasuki tiga peran, yaitu sebagai konsumen, distributor, dan produsen. Peran sebagai konsumen yaitu pada saat kita membuka pesan di aplikasi Whatsapp. Peran sebagai distributor adalah saat kita menyebarkan pesan tersebut. Sedangkan peran sebagai produsen, yaitu saat kita membuat komentar," jelas Hosnan.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat perlu meningkatkan kemampuan mengenai literasi digital.

"Sehingga kita dapat cakap dalam berdigital. Cakap dalam berdigital adalah kemampuan mengoperasikan gadget, mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, terhindar dari konten negatif, terjaga keamanannya, serta dapat berkreasi dan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital," tegas Hosnan.

Di sisi lain, Influencer dan Duta Wisata Sumenep, Delfia Noor Safitri pun menekankan bahwa personal branding yang dibangun seseorang akan berkaitan dengan jejak digital yang pernah dibuat.

Sehingga perlu untuk menjadi manusia yang cakap digital.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan