Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Sejarah Munculnya KKB yang Kini Membakar Pesawat Susi Air di Papua dan Menyandera Pilotnya

Berikut ini sejarah berdirinya KKB dan tujuannya. KKB merupakan kelompok separatis yang menginginkan Papua lepas dari NKRI dan merdeka sendiri

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
Tribun-Papua.com
Egianus Kogoya, pemimpin salah satu KKB Papua - Sejarah munculnya KKB dan tujuannya. KKB merupakan kelompok separatis yang menginginkan Papua lepas dari NKRI dan merdeka sendiri 

Jika ada salah satu kelompok tertangkap, mereka lalu ditahan karena alasan kriminalitas.

KKB di Papua memiliki senjata yang bagus dari hasil selundupan atau rampasan.

Dikutip dari kemhan.go.id, Menteri Pertahanan saat itu, Ryamizard Ryacudu pernah mengungkapkan tujuan munculnya KKB di Papua.

"KKB sudah menjadi kelompok separatis yang mengancam keutuhan negara,” tegas Menhan.

Baca juga: Daftar Kejahatan KKB Egianus Kogoya: Bakar Pesawat Susi Air, Bantai Belasan Pekerja Trans Papua

Pernyataan Sikap KKB 

Pasca-pembakaran pesawat Susi Air, pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya mengeluarkan pernyataan sikap. 

Pilot Susi Air yang disandera akan dilepas jika NKRI mengakui dan membiarkan Papua menjadi merdeka.

Inilah pernyataan dari pihak KKB yang disampaikan Sebby Sambom, dikutip dari TribunPapua.com:

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang disetop;

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm YG berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI, Polri dll di ibu kota Kenyam;

3. Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogoya;

4. TPNPB 36 KODAP se-tanah Papua segera bergerak;

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka);

6. Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;

7. Dan selama ini hampir 1 tahun Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istirahat sekalian dalam Duka Nasional, dan mulai sekarang kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma  sudah mulai lanjut perang sampai Papua merdeka.

(Tribunnews.com/Pondra Puger, Milani Resti) (TribunPapua/Calvin Louis Erari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved