Polisi Diperas Polisi
Ketua RW Bongkar Perilaku Bripka Madih, Sebut Arogan: Pernah Ganggu Warga hingga Teror Guru
Provost Polsek Jatinegara, Bripka Madih disebut sebagai sosok yang arogan, pernah lakukan teror pada guru yang mengajar di dekat rumahnya.
"Bapak Mahdi itu sudah sering sekali dengan arogansinya, dengan kesombongannya ada saja hal-hal yang dilakukan meresahkan warga."
"Ketika kami sedang rapat, rapat dengan tim kami di RW 03 tiba-tiba kami ditabuni, karena posisi rapat kita di sebelah rumah beliau."
"Kita lagi rapat dibakarin asap, kemudian kami pernah juga mengalami bau yang sangat anyir nggak tahu dari mana. Tapi dari arah rumah beliau, ujar Nur.
Baca juga: Bripka Madih Mengaku Sudah Mundur dari Polri, Sakit Hati & Kecewa Usai Diminta Uang Pelicin

Nur juga mengatakan, Bripka Madih juga disebut pernah melakukan teror pada guru yang mengajar di dekat rumahnnya.
"Belum lagi teror pada guru yang mengajar disebelah rumah beliau."
Tak sampai disitu, Bripka Madih, juga dengan sikap arogansinya pernah melakukan sabotase pada tiang listrik ketika berselisih dengan salah seorang warganya.
"Pernah beliau ini tiang listrik dikasih setrum, beliau pernah bermasalah dengan warga kami karena memasang lampu,"
"Jangan dia saja yang merasa terdzolomi, tapi warga kami juga terganggu," pungkasnya.
Duduk Perkara Kasus
Polda Metro buka suara soal kasus Bripka Madih.
Laporan polisi pertama dibuat oleh ibu Bripka Madih, Halimah pada 2011 lalu dengan terlapor bernama Mulih.
Dalam laporan tertulis soal tanah seluas 1.600 m² bukan seluas 3.600 m² seperti yang disebut Bripka Madih.
"Ini ada terjadi inkonsistensi mana yang benar tetapi dalam fakta hukum yang kita dapat disini adalah 1.600," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (3/2/2023).
Baca juga: Pakar Sebut Kasus Bripka Madih soal Sengketa Tanah Mengingatkan dengan Istilah Whistleblowing

Trunoyudo mengatakan, fakta yang didapat dari hasil pemeriksaan saksi sebanyak 16 orang ternyata sebidang tanah dengan nomor girik 191 telah dijual oleh Ayah dari Bripka Madih bernama Tonge dengan bukti sembilan Akta Jual Beli (AJB).
Trunoyudo juga mengatakan, AJB tersebut sudah diteliti oleh tim inafis dengan metode khusus yang hasilnya, cap jempol dalam AJB tersebut identik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.