Tahun Baru 2023
Sejarah Kembang Api untuk Perayaan Tahun Baru, Beserta Pembuatan dan Penyebarannya
Berikut sejarah kembang api yang sering digunakan untuk puncak perayaan tahun baru. Terdapat juga pembuatan hingga penyebarannya
Pembuatan kembang api

Pembuatan pertama kembang api ini dengan mengemas bubuk mesiu ke dalam tabung bambu dan dilempatkan ke dalam api hingga menciptakan ledakan yang keras.
Dari situlah kembang api berevolusi dengan tabung kertas sebagai pengganti batang bambu.
Baca juga: Menyalakan Kembang Api Saat Malam Pergantian Tahun Harus Kantongi Izin Polisi, Petasan Dilarang
Alih-alih melemparkan tabung ke dalam api, orang menambahkan kertas tisu untuk menyalakan kembang api tersebut.
Berlanjut pada abad ke-10, orang-orang China menyadari bahwa mereka dapat membuat bom menggunakan bubuk mesiu.
Bubuk mesiu tersebut ditempelkan ke panas yang kemudian ditembakkan kearah musuh.
Pada 200 tahun berikutnya, kembang api diperbaharui menjadi roket untuk ditembakkan ke musuk tanpa bantuan anak panah lagi.
Teknologi ini hingga sekarang masih digunakan dalam pertunjukan kembang api.
Penyebaran kembang api

Dilansir laman livescience, Marco Polo membawa bubuk mesiu atau kembang api dari Asia menuju ke Eropa pada tahun 1295.
Hal itu memungkinkan orang Eropa diperkenalkan dengan kembang api selama Perang Salib di beberapa tahun sebelumnya.
Kemudian pada abad ke-13, bubuk mesui telah sampailah di Eropa dan Arab melalui diplomat, penjelajah, serta misionaris Fransiskan.
Dari situlah orang-rang Eropa mengembangkan bubuk tersebut sebagai teknologi senjata yang lebih kuat.
Hingga sampai saat ini, kita kenal senjata itu dengan nama meriam dan senapan.
Orang Eropa masih mempertahankan keaslian dari kembang api dan menggunakannya saat perayaan.