Polisi Tembak Polisi
Bharada E Disebut Alami Dilema Moral dan Hipomania, Sempat Cemas dan Takut setelah Tembak Brigadir J
Menurut ahli meringankan di persidangan, Bharada E mengalami dilema moral dan hipomania terkait kematian Brigadir J.
Sementara itu, Liza Marielly Djaprie menyebut adanya perubahan kondisi psikologis Bharada E pascakematian Brigadir J.
Pada assesment awal, Bharada E cenderung cemas dan takut.
Namun, pada assesment terakhir, Bharada E mengalami perubahan emosi.
"Ini kemudian emosi takut ini bertransformasi menjadi ada kecenderungan hipomania," ungkapnya dalam persidangan, Senin.
Baca juga: 11 Poin Penting Hasil Tes Psikologis Bharada E: Cenderung Patuh, Terbukti Jujur, Alami Hipomania
Liza menjelaskan, hipomania merupakan kondisi dimana seseorang terlihat sangat berenergi dan bersemangat, tak seperti biasanya.
"Jadi setelah takut, sepertinya kemudian Richard Eliezer itu memutuskan untuk 'Oke saya harus melakukan sesuatu atas kondisi ini'," terangnya.
Saat pertama kali bertemu, Liza mengatakan, Bharada E dalam kondisi cemas.
Kecemasan itu disebut Liza tergambar dari perilaku yang ditunjukkan Bharada E yakni banyak memainkan tangan dan menghindari kontak mata.
"Pada saat pertama bertemu itu, menurut pengamatan kondisinya masih sangat cemas."
"Jadi dia banyak sekali mainin tangan."
"Kemudian menjaga tidak ada kontak mata," papar Liza.
Baca juga: Reza Indragiri Sebut Seragam Ferdy Sambo Jadi Sebab Bharada E Semakin Tertekan saat Kejadian

Jaksa Pertanyakan Moral Bharada E
Diberitakan Kompas.com, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan moral Bharada E yang disebut taat beribadah namun tetap menembak Brigadir J hingga meninggal dunia.
"Terdakwa ini orang yang sangat rajin dalam melaksanakan kegiatan spritualnya."
"Dalam fakta persidangan dari awal hingga sekarang ini tidak ada dendam pribadi antara terdakwa dengan korban (Brigadir J)"