Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Ahli Psikolog Ungkap Perbedaan Kondisi Eliezer saat Pertama Kali Ditemui dan Setelah Didampingi LPSK

Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie menyebut kondisi mental Richard Eliezer atau Bharada E mengalami perubahan setelah didampingi LPSK.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Richard Eliezer menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). | Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie menyebut kondisi mental Richard Eliezer atau Bharada E mengalami perubahan setelah didampingi LPSK. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie mengungkapkan kondisi terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E saat pertama kali ditemui dan setelah mendapat pendampingan LPSK.

Hal tersebut diungkapkan Liza dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (26/12/2022).

Liza menyebut pertemuan pertamanya dengan Eliezer terjadi pada 15 Agustus 2022 lalu, setelah mendapat permintaan dari penasehat hukum untuk melakukan pendampingan.

Menurut Liza, pada saat itu Eliezer kondisinya masih sangat cemas.

Eliezer juga cenderung sering memainkan tangannya, bersuara pelan dan menghindari kontak mata ketika diajak berkomunikasi.

"Saya pertama kali bertemu dengan Richard Eliezer itu pada 15 Agustus 2022, setelah ada permintaan dari para penasehat hukum."

Baca juga: Profil Liza Marielly Djaprie, Saksi Ahli di Sidang Bharada E, Dampingi Eliezer sejak Agustus 2022

"Pada saat pertama kali bertemu itu memang kondisinya masih sangat cemas, menurut psikologi klinis yang dilakukan."

"Dia (Eliezer) banyak sekali mainin tangan, kemudian menjaga tidak ada kontak mata, suaranya pelan sekali," kata Liza dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (26/12/2022).

Meski demikian, Liza mengakui saat itu Eliezer masih mampu untuk mengelaborasi pertanyan dan menceritakan kejadian pembunuhan Brigadir J secara runtut.

"Tapi walaupun pelan, Richard masih mampu untuk mengelaborasi pertanyaan, menceritakan secara runtut juga apa yang terjadi kepadanya, itu pertemuan pertama," terang Liza.

Kemudian ketika Eliezer menjadi Justice Collaborator dan mendapat pendampingan dari LPSK, kondisinya berubah.

Baca juga: Ahli Psikologi: Saat Remaja Richard Eliezer Bandel Karena Sempat Ikut Tawuran

Eliezer menjadi lebih tenang, lebih santai, dan tidak menghindari kontak mata ketika berbicara.

"Tapi seiring dengan pertemuan-pertemuan berikutnya apalagi setelah Richard didampingi oleh LPSK Richard itu kondisinya jauh lebih tenang, kemudian lebih bisa kontak mata, lebih santai, tektokannya itu lebih enak," ungkap Liza.

Namun kondisi Eliezer kembali menurun setelah pelaksanaan rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J bersama para terdakwa lainnya.

Oleh karena itu Liza pun memberikan terapi untuk Eliezer agar ia menjadi lebih rileks.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved