Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Tak Terima Surat Perintah, Irfan Widyanto: Saya Kira Ambil DVR CCTV untuk Kasus Tembak-menembak

Irfan Widyanto mengaku tak menerima surat perintah pengambilan DVR CCTV Pos Satpam Komplek Duren Tiga, Jakarta Selatan

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Irfan Widyanto tiba untuk menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (19/10/2022). Irfan Widyanto bersama lima orang lainnya menjalani sidang dakwaan terkait kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Hal itu diungkapkan Irfan saat bersaksi sebagai terdakwa kasus obstruction of justice penyidikan kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (15/11/2022).

"Saya bayar pakai uang teman saya, karena saat itu saya tidak bawa cash. Nanti kan saya ganti," kata Irfan.

Baca juga: Dinilai Beri Kesaksian Bohong, Kuasa Hukum Agus Nurpatria Ingin Pidanakan Irfan tapi Dilerai Hakim

Alasan Pengambilan

Adapun alasan pengambilan DVD CCTV itu, kata Irfan, adalah untuk kepentingan hukum dari kasus yang awalnya disebut tembak-menembak.

Awalnya JPU menanyakan kepada Irfan, sebelum mengambil DVR CCTV, apakah dirinya sudah mengetahui peristiwa tembak-menembak yang diskenariokan Ferdy Sambo di rumah dinasnya sebelum itu.

"Sebelum diambil, Saudara sudah tahu ada kejadian tembak-menembak atau penembakan di rumah 46 (rumah dinas Ferdy Sambo)?" tanya jaksa.

"Saya tahu, karena tanggal 8 saya datang," jawab Irfan.

"Sebelum diambil CCTV Saudara sudah tahu?" tutur jaksa.

"Sudah tahu," ucap Irfan.

Sebagaimana diketahui, di hari meninggalnya Brigadir J, malam harinya eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Ari Cahya, mengajak Irfan ke rumah dinas Ferdy Sambo.

Namun, Irfan mengaku tidak masuk ke dalam rumah.

Atas dasar itu, Irfan mengira perintah pengambilan DVR CCTV itu hanya untuk kepentingan hukum dari kasus yang awalnya disebut tembak-menembak itu.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved