Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Hakim Tolak Permintaan Sidang Tertutup Putri Candrawathi: Bukan Didakwa Tindak Asusila

Didakwa kasus pembunuhan berencana, Majelis Hakim PN Jakarta Selatan menolak permintaan sidang Putri Candrawathi dilakukan secara tertutup.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa Putri Candrawathi menyeka air mata usai berpelukan dengan saksi asisten rumah tangga (ART), Susi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). Didakwa kasus pembunuhan berencana bukan asusila, Majelis Hakim PN Jakarta Selatan menolak permintaan pemeriksaan Putri Candrawathi dilakukan secara tertutup. WARTA KOTA/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolak pemeriksaan Putri Candrawathi dilakukan secara tertutup. 

Hal tersebut menyusul permintaan tim penasihat hukum, Putri Candrawathi.

Kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, meminta sidang lanjutan pada kliennya dilakukan tertutup karena menyangkut kekerasan seksual. 

Seperti diketahui, Rabu (7/12/2022) besok dijadwalkan sidang  pemeriksaan saksi Putri Candrawathi

Putri akan diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. 

Baca juga: Putri Candrawathi Minta Tiga Kali Persidangan untuk Hadirkan Saksi Meringankan

"Kami mengajukan permohonan kepada majelis hakim yang kami tindak lanjuti ditanggal 6 Desember," kata Arman Hanis, Selasa (6/12/2022) di PN Jakarta Selatan

"Permohonan agar pemeriksaan terhadap Ibu Putri sebagai saksi maupun terdakwa dapat dilakukan secara tertutup karena menyangkut kekerasan seksual," lanjutnya. 

Hakim ketua Wahyu Iman Santoso pun menolak permintaan tersebut. 

Majelis hakim menolak lantaran dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Putri Candrawathi bukan terkait tindak pidana asusila, melainkan pembunuhan berencana. 

"Mengenai tertutup kami tidak bisa mengabulkan karena terdakwa didakwa oleh JPU tentang tindak pidana pembunuhan berencana dan bukan asusila." katanya.

Hakim hanya meminta rekan media untuk lebih selektif dalam memilah pemberitaan yang bermuatan asusila pada sidang ini nantinya.

"Bahwa di dalam tindak pidana tersebut ada asusila itu merupakan kebetulan dan kita meminta teman-teman pers maupun teman-teman pengunjung untuk lebih selektif," tuturnya. 

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan sembilan saksi fakta dan satu saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Kuasa Hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, meminta pemeriksaan pada kliennya dilakuakn secara tertutup.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Ferdy Sambo Bantah Bharada E Lihat Perempuan Selain Putri Candrawathi di Rumah Bangka: Dia Ngarang

Atas penolakan tersebut, Arman kembali memberikan argumennya. 

Arman membeberkan terkait aturan pedoman mengadili perkara perempuan sebagai saksi yang memberikan keterangan di persidangan. 

Ia menekankan bahwa keterangan yang berkaitan dengan kekerasan seksual dapat dilakukan pemeriksaan dengan secara tertutup.

"Berdasarkan buku pedoman mengadili perkara perempuan berhadapan dengan hukum yang mulia yang disusun MK (Mahkamah Konstitusi), masyarakat pemantau keadilan indonesia, dan fakultas hukum UI yang diterbitkan 2017," kata Arman, dikutip dari Kompas.com

"Saksi memberikan keterangan terkait kekerasan seksual dapat dilakukan pemeriksana dengan secara tertutup itu dasar hukumnya Yang Mulia, bukan hanya tindak pidana kekerasan seksual," ujarnya.

Sidang Pemeriksaan PC Dijadwalkan Senin Depan

Merespon hal itu, Majelis Hakim pun mengubah agenda sidang lanjutan besok. 

Sidang lanjutan pada Putri yang seharusnya dilakukan besok Rabu (7/12/2022) akan diganti Senin (12/12/2022) mendatang.

Besok sidang lanjutan beragendakan pemeriksaan Ferdy Sambo sebagai saksi. 

"Kalau begitu untuk besok yang kita perintahkan saudara Ferdy Sambo dahulu."

"Seninnya kita jadwalkan Putri. Begitu ya jaksa, besok Sambo tolong dihadirkan sebagai saksi," tuturnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Naufal Lanten) (Kompas.com/Irfan Kamil)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved