Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

IDI Terjunkan 228 Dokter Rawat Korban Gempa Cianjur: 167 Dokter Umum dan 61 Spesialis Bedah

Selain itu, IDI juga juga memberikan layanan klinik mobile untuk memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Tribunnews.com/Yulis Sulistyawan
Suasana di RSUD Cimacan, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). RSUD Cimacan salah satu rumah sakit tempat merawat korban gempa Cianjur. 

TRIBUNNEWS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menerjunkan ratusan dokter untuk membantu korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Dari catatan Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, sementara jumlah dokter yang diterjunkan ke Cianjur ada 228 orang.

Adapun dokter yang diterjunkan adalah dokter umum hingga dokter spesialis.

"(Jumlah) 167 Dokter Umum, 21 Dokter Spesialis Bedah, 24 Dokter Spesialis Ortopedi, 7 Dokter Spesialis Anastesi, 7 Dokter Spesialis Anak termasuk 4 dari IDAI Jawa Barat, dan 2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Moewardi Solo," kata Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi dikutip dari Kompas Tv, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, IDI juga juga memberikan layanan klinik mobile untuk memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Ini karena tidak semua wilayah di Cianjur dapat dijangkau.

"Ada beberapa wilayah belum bisa diakses, saat ini kami melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Brimob Polda Metro Jaya, maka kami model ada mobile klinik."

Baca juga: Lengkap, PB IDI Kerahkan Dokter Umum, Spesialis Bedah hingga Apoteker ke Posko Gempa Cianjur

"Artinya ada tim yang diturunkan termasuk didukung dengan sepeda motor trail dan dengan (membawa) alat emergency kit-nya di wilayah yang susah dijangkau," lanjut Adib.

Adapun tugas dari tim itu adalah mengasesmen pasien untuk mendapatkan perawatan ekstra atau tidak.

"Kalau sekiranya masih bisa dilakukan perawatan di lapangan (rumah), maka akan dilakukan di lapangan, kalau harus dirujuk maka dimaksimalkan di rujuk ke RS yang bisa melakukan tindakan operasi," jelas Adib.

Atas respon yang diberikan tenaga medis dan tenaga kesehatan, Adib turut mengapresiasinya.

"Ini respon dari tenaga medis dan tenaga kesehatan luar biasa, tapi kita perlu mengatur kemana dokter dan timnya (terjun untuk membantu masyarakat) ke wilayah yang terdampak," ujar Adib.

Baca juga: Gempa Bumi Susulan Magnitudo 4,1 di Cianjur Kembali Terjadi, Masyarakat Lereng Perlu Waspada

Tak hanya IDI, Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) juga menerjunkan SDM dokter orthopedi dan sarana prasarana untuk korban yang mengalami kasus patah tulang.

Hal ini karena sebelumnya tersebar informasi bahwa mayoritas korban gempa di Cianjur mengalami patah tulang.

"Pengurus Pusat (PP) PABOI bekerja sama dengan PABOI Jawa Barat akan mulai mendata kebutuhan logistik, pendataan rumah sakit terdekat dan layak dijadikan tempat rujukan untuk melakukan tindakan operasi pada kasus ortopedi," kata Presiden PABOI, Prof DR dr Ismail HD, SpOT (K), Selasa (22/11/2022).

Adapun pihaknya akan melakukan First Health Assessment dalam Bidang Orthopedi untuk penanganan awal korban bencana bersama dengan PABOI Jawa Barat.

Upaya ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan pasien di rumah sakit.

Juga dimaksudkan agar tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien korban bencana.

Per Selasa kemarin, Ismail mengabarkan sudah ada puluhan dokter Ortopedi hadir di beberapa rumah sakit sekitar Cianjur.

Di antaranya di Rumah Sakit (RS) Sayang, RS Bayangkara, dan RS Cimacan.

Baca juga: 8 Jasad Korban Gempa Cianjur Ditemukan, Guru TK Al-Azhar 18 Dalam Posisi Mendekap Anaknya

Update Korban Gempa

Perlu diketahui, data per Kamis (24/11/2022), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto merinci jumlah korban luka-luka kini mencapai 2.046 orang.

Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gempa di Cianjur kini menjadi 272 korban.

Dari 272 korban tersebut, sebanyak 165 jenazah sudah dapat diidentifikasi.

Sementara 107 korban lainnya hingga kini masih dalam proses identifikasi dan pencarian identitasnya.

BNPB juga mencatatkan jumlah korban hilang saat ini ada 39 orang.

Rinciannya, 32 orang adalah warga Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur serta tujuh warga yang kebetulan melintas dan menjadi korban.

Jumlah warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 62.545 orang.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved