Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Ricky Rizal Jadi Ajudan Pertama Sambo, Sehingga Ia Punya Privilege Tolak Perintah Tembak Brigadir J

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J menilai Ricky Rizal berani tolak perintah Sambo untuk tembak Brigadir J karena ia punya privilege.

Editor: Arif Fajar Nasucha
WARTA KOTA/YULIANTO
Ekspresi terdakwa Bripka Ricky Rizal saat menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022). | Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak mengungkapkan pendapatnya terkait alasan dibalik keberanian Ricky Rizal menolak perintah dari Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. (WARTA KOTA/YULIANTO) 

"Pada saat menolak itu kan Sambo hanya bilang 'yaudah kamu back up aja, sehabis itu kamu turun, sampaikan pada Eliezer saya mau berbicara dengan dia ya.' Pada saat turun itulah panik dia saya rasa. Karena ada perintah yang mengganggu pemikiran dia."

Baca juga: Hakim Kabulkan Permohonan Pengacara Ricky Rizal agar Pemeriksaan Saksi Dipisah

"Cuma yang saya sesalkan pada saat itu, kan saya sampaikan ya dari sisi kemanusiaan dia tidak sanggup, kedua dari sisi kedekatan dia sebenarnya dekat dengan FS."

"Nah harusnya pada poin kedua ini digunakan kepada Ricky agar langsung kepada Eliezer atau setidaknya menyampaikan kepada almarhum, bahwa akan ada suatu peristiwa yang akan terjadi, yang akan mungkin membuat hilangnya nyawa seseorang," jelas Martin.

Karena jika hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Ricky, maka tidak akan ada peristiwa pembunuhan Brigadir J ini.

Selain itu, jika Ricky berani menyampaikan rencana Ferdy Sambo kepada Brigadir J dan Eliezer, maka setidaknya ia tidak akan terlibat kasus pembunuhan ini.

Baca juga: Adzan Romer Peragakan Posisi Kuat Maruf dan Ricky Rizal Saat Jenazah Brigadir J Tergeletak

"Kalau ini digunakan, saya pikir enggak ada peristiwa ini. Dan saya yakin kalau pada saat itu Ricky mengambil sikap dan mengatakan yang sebenarnya kepada Eliezer atau kepada almarhum, minimal dia tidak akan terlibat."

"Karena dia sudah melakukan kewajiban dia sebagai sesama warga negara untuk mencegah terjadinya tindak pidana. Saya yakin, kalau Ricky mengatakan hal tersebut, paling-paling hanya dipukul atau ditempeleng sama Ferdy Sambo, enggak mungkin ditembak. Karena Ricky ini memiliki kedekatan dengan Ferdy Sambo," pungkas Martin.

Baca juga: Hari ini 10 Orang Saksi Rencananya Dihadirkan Jaksa dalam Sidang Ricky Rizal dan Kuat Maruf

Jenazah Yosua Tergeletak, Kuat Maruf dan Ricky Rizal Disebut Hanya Berdiri Tanpa Suara

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, eks ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Adzan Romer mengungkapkan kesaksiannya saat Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas di rumah Sambo Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan Romer saat bersaksi untuk terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).

Romer menyebut Kuat dan Ricky hanya berdiri tanpa suara di rumah dinas Sambo setelah Brigadir J tewas ditembak.

"Berdiri saja, pas saya masuk, saya tatapan dengan Bang Ricky. Jadi, saya sempat kontak, ada apa, Bang? Seperti itu," kata Romer di ruang sidang.

Baca juga: Sidang Ricky Rizal dan Kuat Maruf Hari Ini, 10 Orang akan Bersaksi, Termasuk Susi ART Ferdy Sambo

Saat kejadian, Romer mengaku berada di luar rumah.

Ia lalu bergegas ke dalam rumah setelah mendengar suara tembakan dan berpapasan dengan Ferdy Sambo di pintu.

Romer mengaku sempat bertanya Richard Eliezer atau Bharada E ihwal peristiwa yang terjadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved