Senin, 29 September 2025

Pengakuan Ismail Bolong

Pengakuan Ismail Bolong Tuai Reaksi dari Eks Kabareskrim, Kompolnas, IPW dan Pakar Hukum

Sejumlah pihak bersuara soal pengakuan Ismail Bolong terkait kasus tambang ilegal hingga dugaan gratifikasi miliaran rupiah pada Kabareskrim.

kolase tribunnews
Ilustrasi Polri dan Ismail Bolong. Sejumlah pihak bersuara soal pengakuan Ismail Bolong terkait kasus tambang ilegal hingga dugaan gratifikasi miliaran rupiah pada Kabareskrim. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ismail Bolong kini tuai sorotan setelah disebut memberikan uang setoran gratifikasi soal tambang ilegal di Kalimantan pada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

Meski telah meluruskan video pengakuannya dibuat karena ada intimidasi dari Brigjen Hendra Kurniawan.

Bahkan sampai minta maaf pada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, pengakuannya soal tambang ilegal tetap jadi perbincangan.

Sejumlah pihak bersuara soal pengakuan Ismail Bolong, mulai dari eks Kabareskrim, Kompolnas, IPW hingga pakar hukum.

Tribunnews.com merangkum respons sejumlah pihak tersebut:

Soal Isu Tambang Ilegal, Eks Kabareskrim Polri Ito Sumardi: Perlu Ketegasan Kapolri

Mantan Kabareskrim, Komjen Pol (purn) Ito Sumardi meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tegas dalam menangani isu setoran tambang ilegal di tubuh Polri.

Sebelumnya, video pengakuan mantan anggota Polri Ismail Bolong ramai diperbincangkan.

Ismail Bolong menyeret nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto terkait hasil tambang ilegal di Kalimantan Timur miliknya.

Namun ia mencabut pernyataannya soal setoran ke Kabareskrim dan meminta maaf ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

"Ini perlu didalami kemudian dibuktikan fakta-faktanya."

"Kita semua tahu semua tergantung pada pimpinan Polri, ketegasan Kapolri saat ini betul-betul perlu," kata Ito, Senin (7/11/2022) dikutip dari youTube KompasTv.

Beredarnya isu ini, menurut Ito, karena ada pihak ketiga yang ingin memperkeruh dan menjatuhkan citra Polri.

Ito juga mengaku, isu yang menyenggol perwira tinggi Polri sudah kerap terjadi saat dirinya menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri dulu.

"Ada pihak ketiga yang memanfaatkan dan memperkeruh kondisi yang saat ini dihadapi Polri, jadi apalagi yang menyangkut jabatan Kabareskrim."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan