Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Kisah Syahrul, Sopir Ambulans yang Mengangkut Jenazah Brigadir J dari Rumah Ferdy Sambo ke RS Polri

Ahmad Syahrul Ramadhan, dalam persidangan menceritakan detik-detik bawa jenazah Brigadir J dari rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga ke RS Polri.

Penulis: Adi Suhendi
Kloase Tribunnews.com
Sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri) dan kondisi jasad Brigadir J tergeletak di rumah dinas Ferdy Sambo (kanan). Syahrul dalam persidangan Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022) menceritakan saat dirinya mengangkut Jenazah Brigadir J dari rumah Ferdy Sambo ke RS Polri Kramat Jati pada 8 Juli 2022. 

"Saya bilang ke bapak-bapak lokasi 'izin pak sudah tidak ada', 'pasti mas?' 'pasti pak'," ucap Syahrul.

Akan tetapi, beberapa anggota itu kata dia, kembali melakukan pengecekan nadi untuk memastikan kondisi Brigadir J.

"Lalu dicek kembali (kondisi nadi Yosua oleh) bapak-bapak di lokasi," kata Syahrul.

Syahrul pun melihat ada luka tembak di tubuh jenazah Brigadir J.

"Saya lihat ada luka tembak di badan. Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah," katanya.

Setelah memastikan kondisi Brigadir J sudah meninggal dunia dengan banyaknya ceceran darah, Syahrul diperintahkan untuk memasukkan jasadnya ke kantong jenazah.

Syahrul pun mengambil kantong jenazah di mobil ambulansnya.

Baca juga: Saat Evakuasi Jenazah, Sopir Ambulans Sebut Banyak Darah Mengalir di Area Kepala Brigadir Yosua

Di sana, Syahrul ditanya polisi karena kantong jenazah yang dia bawa bertuliskan Korlantas Polri.

"Saya ditanya di kantong jenazah ada tulisan Korlantas Polri, nah saya jelaskan izin pak saya sering tangani kecelakaan dari Satlantas Jakarta Timur saya membantu untuk mengevakuasi kecelakaan atau TKP. Oh iya iya, dari Satlantas Jakarta Timur, ya sudah tolong dibantu," ucapnya.

Singkat cerita, Syahrul memasukan jenazah Brigadir Yosua dengan dibantu tiga sampai empat orang.

Namun, kaki jenazah harus dilepit oleh Syahrul karena tidak muat masuk ke dalam kantong jenazah.

"Lalu dimasukkan itu jenazah, karena kakinya terlalu panjang tidak muat di kantong jenazah saya, saya lepit kakinya sedikit. Biar supaya bisa masuk ke kantong jenazah. Lalu saya lepit, sudah masuk ke kantong saya resleting lalu saya tarik sedikit kantongnya diangkat lalu saya ambil tandu yang saya bawa," ucapnya.

Kemudian jenazah pun dimasukan ke mobil ambulans dan dibawa Syahrul menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jenazah Brigadir J dibawa ke IGD

Setibanya di RS Polri, jenazah Brigadir J tak langsung dibawa ke ruang jenazah, akan tetapi diarahkan untuk menuju ke ruang instalasi gawat darurat (IGD).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved