Selasa, 7 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Hari Ini Seluruh Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan Berangkat ke Surabaya Lanjutkan Penyidikan

Seluruh tim investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, akan berangkat ke Surabaya pada Jumat (7/10/2022) hari ini.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
SURYA/PURWANTO
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Seluruh tim investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, akan berangkat ke Surabaya pada Jumat (7/10/2022) hari ini. 

"Namun demikian permintaan ditolak PT LIB dengan alasan apabila waktunya bergeser tentunya ada pertimbangan terkait masalah penayangan langsung, ekonomi dan sebagainya yang mengakibatkan dampak yang bisa memunculkan pinalti dan ganti rugi," kata Listyo.

Baca juga: Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Perlu Pendampingan Psikologi

Kemudian, Polres melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan dengan melaksanakan berbagai macam rapat koordinasi dan menambah jumlah personel untuk pengamanan.

"Dari yang semula 1.073 personel menjadi 2.034 personel. Kemudian disepakati dalam rapat koordinasi khusus untuk suporter yanh hadir hanya dari suporter Aremania," tuturnya.

Pertandingan pun berjalan lancar hingga selesai.

Namun, saat itu Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 hingga sejumlah suporter memasuki lapangan.

Saat itu, polisi yang bertugas melakukan pengamanan terhadap official dan pemain Persebaya dengan menaikan ke kendaraan taktis Barakuda sebanyak 4 unit hingga kiper Arema FC.

Namun, suporter makin banyak yang turun ke lapangan hingga dilakukan penembakan gas air mata agar tidak bertambah.

Baca juga: Pengamat Harap Pertandingan Pasca-Tragedi Kanjuruhan Segera Dilanjutkan dengan Beberapa Catatan

Tujuh tembakan ke tribun selatan, satu tembakan ke tribun Utara, dan tiga tembakan ke lapangan.

"Ini mengakibatkan para penonton terutama di tribun kemudian panik merasa pedih dan kemudian berusaha segera meninggalkan arena," katanya.

Hasil penyelidikan dan penyidikan terungkap bahwa lima pintu tribun tidak terbuka sebagaimana mestinya saat polisi menembakkan gas air mata.

Masing-masing pintu keluar tribun 3, 11, 12, 13, dan 14.

Namun, saat itu terjadi kendala karena pintu stadion itu tidak terbuka secara lebar sehingga terjadi hambatan saat penonton hendak keluar selama hampir 20 menit.

"Seharusnya 5 menit sebelum pertandingan berakhir maka seluruh pintu tersebut seharusnya dibuka namun saat itu pintu dibuka namun tidak sepenuhnya hanya berukuran kurlen satu setengah meter dan para penjaga pintu atau stewatch tidak berada di tempat," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved