Kamis, 2 Oktober 2025

Tujuan G30S 1965, Upaya Kudeta dan Gugurnya 10 Pahlawan Revolusi di Jakarta dan Yogyakarta

Simak tujuan G30S/PKI 1965 di artikel ini. Tragedi kudeta dan gugurnya 10 pahlawan revolusi di Jakarta dan Yogyakarta pada 1 Oktober 1965.

Editor: Daryono
https://www.bankjim.com
Monumen Kesaktian Pancasila untuk mengenang wafatnya 6 Jenderal dan 1 Perwira dalam peristiwa G30S 1965 - Tujuan G30S 1965, upaya kudeta dan gugurnya 10 Pahlawan Revolusi 

Siaran Radio G30S

Relief Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, menggambarkan kekejaman PKI dalam peristiwa G30S/PKI.
Relief Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, menggambarkan kekejaman PKI dalam peristiwa G30S/PKI. (SejarahJakarta.com)

Dalam siaran radio yang disiarkan pada hari kejadian, gerakan ini hanya menamai diri sebagai Gerakan 30 September (G30S) yang dipimpin oleh Letkol Untung.

Namun, rezim orde baru menambahkan kata PKI untuk menjadikan seluruh anggota PKI sebagai dalang kudeta.

Pagi hari itu juga, G30S menduduki stasiun pusat Radio Republik Indonesia (RRI), dan melalui udara menyatakan diri sebagai anggota pasukan yang setia kepada Presiden Sukarno.

Mereka mengatakan tujuannya adalah melindungi Presiden dari komplotan jenderal kanan yang akan melancarkan kudeta, yang tak lain adalah para Jenderal yang dibunuh.

Mereka menyebut nama pemimpin mereka, Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Cakrabirawa, yang bertanggung jawab mengawal Presiden.

Simpatisan G30S juga menduduki Lapangan Merdeka (sekarang Lapangan Monas) di pusat kota.

Para sore harinya, beberapa pasukan di Jawa Tengah menculik lima perwira pimpinan mereka.

G30S di Yogyakarta

Pemberontakan G30S tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga di berbagai wilayah di Pulau Jawa, terutama Yogyakarta pada 1 Oktober 1965.

G30S di Yogyakarta yang dipimpin oleh Mayor Mulyono.

Gerakan ini menyebabkan gugurnya TNI Angkatan Darat, Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono.

Kolonel Katamso merupakan Komandan Korem 072/Yogyakarta.

Sedangkan Letnan Kolonel Sugiyono merupakan Kepala Staf Korem.

Keduanya diculik dan gugur di Desa Kentungan, sebelah utara Yogyakarta.

Baca juga: Gerwani dan Stigma Negatif Organisasi Perempuan Indonesia, Sering Dihubungkan dengan G30S 1965

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved