Jumat, 3 Oktober 2025

Demokrat Bela SBY soal Indikasi Pemilu 2024 Tak Jurdil: Pernyataan Itu Tidak Turun dari Ruang Hampa

Menurut Kamhar Lakumani, ada indikasi atau tanda-tanda yang cukup kuat adanya upaya politik menjegal koalisi di luar yang dikehendaki penguasa.

Penulis: Reza Deni
ist
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Pemilu 2024 bakal berjalan tak jujur dan adil tidak turun dari ruang hampa.

Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, ada indikasi atau tanda-tanda yang cukup kuat adanya upaya politik menjegal koalisi di luar yang dikehendaki penguasa.

"Bahkan banyak jejak digital yang bisa diakses publik. Pernyataan Bung Hasto (Sekjen PDIP) yang mengarah pada upaya pengkondisian hanya 2 Paslon saja pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang," kata Kamhar dalam pesan yang diterima Tribunnews, Selasa (20/9/2022).

Kamhar menambahkan pernyataan tersebut merupakan secuil dari pidato panjang SBY yang kurang lebih memiliki pesan bijak kepada penguasa.

"Pesannya agar penguasa tak menyalahgunakan kekuasaan untuk melakukan pengkondisian sehingga hanya terbentuk poros koalisi dan pasangan calon yang sesuai dengan selera dan kepentingan penguasa saja. Ini berbahaya dan mencederai demokrasi," kata Kamhar.

"Jadi substansi pernyataan Pak SBY ini dimaksudkan sebagai warning atau pengingat bagi penguasa untuk bersikap demokratis dan adil sebagaimana telah ditunjukkan Pak SBY pada 2014 yang lalu dengan tidak mengintervensi proses politik Pilpres," ujar dia.

Baca juga: SBY Ungkap Ada Tanda Pemilu 2024 Bakal Curang, Peneliti BRIN: Bisa Jadi Kepentingan AHY Maju Pilpres

Sebelumnya, sejumlah partai politik merespons soal pernyataan SBY yang akan turun gunung di Pemilu 2024 lantaran ada indikasi pemilu berjalan tidak jujur dan adil.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto misalnya. Dia mengatakan, pihaknya tak pernah menghalangi atau menjegal para calon yang hendak maju di Pilpres 2024 seperti tuduhan Ketua Majelis Tinggi Partai Demoktat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebaliknya, justru PDIP yang kerap berusaha dijegal. Hasto menceritakan pengalaman terkait mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan kader PD yang juga ipar SBY, Agus Hermanto, menyangkut hal tersebut.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menganggap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlebihan soal pernyataannya pemilihan umum (pemilu) 2024 bisa curang.

"Hemat kami di PPP, prasangka ini berlebihan, terutama terkait bisa tidaknya Partai Demokrat mengajukan paslon (pasangan calon) dalam pilpres," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut, pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut bakal ada kecurangan di Pemilu 2024 merupakan sebuah praduga yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Karena itu, Doli meminta para elite politik termasuk SBY untuk menciptakan suasana kondusif menuju Pemilu 2024.

Pasalnya, elite politik memiliki tanggung jawab agar keterbelahan yang terjadi di Pemilu 2019 tak terulang di 2024 mendatang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved