Kamis, 2 Oktober 2025

Kritik Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Pakai APBN, AHY: Perencanaan Mega Proyek Harus Matang

AHY menilai perencanaan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan dengan matang. Hal tersebut dibuktikannya dengan penggunaan APBN.

Editor: Daryono
YouTube Kompas TV
AHY saat Rapimnas Partai Demokrat pada Jumat (16/9/2022) di Jakarta Convention Center (JCC). Ia menyinggung soal penggunaan APBN dalam pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Ratry berujar proses pembebasan lahan yang memakan banyak waktu menyebabkan harga tanah turut naik.

"Akibatnya, ada penambahan biaya pengadaan lahan dari nilai awal," ujarnya.

2. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang pertama kali terjadi pada 2 Maret 2020 dan masih menghinggapi Indonesia hingga saat ini membuat perencanaan proyek menjadi terhambat.

Adanya pandemi ini, kata Ratry membuat adanya penganggaran penanganan Covid-19 yang disebutnya tidak pernah dianggarkan.

Hal ini membuat KCIC perlu melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai dengan peraturan pemerintah.

Baca juga: Saat AHY Diteriaki Presiden Oleh Kader Demokrat: Berapa Ukuran Sepatunya Itu?

3. Penggunaan frekuensi GSM-R

Perbedaan aturan dalam penggunaan frekuensi GSM-R terjadi antara Indonesia dan Cina.

Ratry mengatakan penggunaan frekuensi GSM-R di China tidak perlu membayar sedangkan di Indonesia berbeda.

4. Kondisi geologi di tunnel 2 yang tak terduga

Sebelumnya, kata Ratry, KCIC telah memetakan area tunnel 2 yaitu area clayshale dan masih dimungkinkan untuk dibangun tunnel.

Hanya saja, ketika dipraktikan di lapangan, kondisi area tunnel 2 adalah clayshale ekstrem sehingga menghambat pembangunan dan berdampak pada pembiayaan yang membengkak.

5. Instalasi listrik dan lain sebagainya

Terakhir, Ratry menyebutkan KCIC perlu biaya investasi tambahan terkait instalasi listrik dari PLN.

"Masalah anggaran ini juga berasal dari pekerjaan variation order dan financing cost serta pekerjaan lainnya yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan penyelesaian proyek KCJB," pungkasnya.

Sebagai informasi, KCJB sebelumnya ditargetkan rampung pada tahun 2019 dan mundur di tahun 2022.

Namun target tersebut kembali mundur hingga tahun 2023.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)(YouTube Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved