Selasa, 30 September 2025

Data Negara Bocor

Fenomena Bjorka, Waspadai Ancaman Siber Jelang KTT G20

Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menilai langkah Presiden Jokowi bentuk tim khusus siber merespon kebocoran data oleh Bjorka sudah tepat

Telegram @bjorkanism
Foto profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia. Presiden Joko Widodo membentuk tim khusus siber merespon kebocoran data oleh hacker yang mengaku bernama Bjorka. Tim itu terdiri dari Kemenkominfo, BSSN, Cybercrime Polri dan BIN. Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menilai langkah Presiden sudah tepat. 

Selain itu, penataan keamanan siber di Indonesia harus diperbaiki secara total.

"Perlu ada perluasan kewenangan dan kapasitas BSSN sebagai lembaga yang bertanggung jawab. Misalnya kewenangan untuk melakukan penyidikan dan penangkapan, dan kapasitas sdm maupun peralatan yang lebih canggih, " katanya.

Baca juga: Mahfud MD Pastikan Belum Ada Situasi yang Berbahaya terkait Adanya Kebocoran Data

Sebagai gambaran anggaran BSSN per tahun adalah sekitar 450 M smentara anggaran Kominfo per tahun mencapai 20 Triliun.

"Keamanan siber sudah menjadi kebutuhan pokok sama vitalnya dengan pasokan BBM maupun suply beras gula dan garam, " tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan