Rabu, 1 Oktober 2025

Kenalkan Green Konsumen, FWB Libatkan Anak Muda Peduli Lingkungan Hidup

Indonesia menghasilkan 67,2 juta ton sampah dengan rata-rata sampah per hari yang dihasilkan sebesar 85 ribu ton.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi lingkungan hidup. Friend With Bako (FWB) menginisiasi talk show bertajuk Green Konsumen Bikin Kita Peduli Sama Lingkungan Hidup, Rabu (29/6/2022) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya pola konsumsi saat ini menyebabkan timbulnya masalah sampah.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Indonesia menghasilkan 67,2 juta ton sampah dengan rata-rata sampah per hari yang dihasilkan sebesar 85 ribu ton.

Jumlah sampah yang dihasilkan diprediksi akan meningkat menjadi 150 ribu ton per hari pada 2025.

Kondisi tersebut menjadi kekhawatiran sejumlah anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan hidup.

Di antaranya organisasi Friend With Bako (FWB) bersama Thinkway.id yang menginisiasi gelaran talk show bertajuk Green Konsumen "Bikin Kita Peduli Sama Lingkungan Hidup", Rabu malam (29/6/2022).

Green Konsumen adalah gagasan dan perilaku individu yang dipengaruhi kepeduliannya terhadap lingkungan.

Baca juga: Aksi Ramah Lingkungan di RS, Plastik Obat Diganti Goodie Bag dan Dokter Bawa Tumbler Sendiri

Perilaku ini dicerminkan kesadaran seseorang akan kewajibannya untuk melindungi lingkungan dengan secara selektif.

Dimulai dari mencari, membeli, menggunakan, hingga membuang serta mengelola sampah produknya

Ary Fatanen dari Pakta Konsumen sebagai salah satu narasumber menyatakan masyarakat saat ini masih memiliki kesadaran yang rendah dalam mengelola sampah.

Baca juga: Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya Pada Lingkungan dan Kesehatan 

Ia memprediksi, hanya sekitar 10 persen masyarakat Indonesia yang sadar perlunya untuk mengelola sampah.

"Sampah ini potensi bencananya mengerikan, kalau kita tak benar-benar perhatikan dalam pengelolaan sampah maka bisa menjadi problematika," kata Ary dalam siaran pers, Kamis (30/6/2022).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Suci Fitria Tanjung menjelaskan, saat ini sampah di sungai sudah setara dengan luas Monas.

Limbah domestik yang berasal dari limbah rumah tangga menjadi penyumbang terbanyak sampah di Jakarta.

Pencemaran sungai tersebut diperparah dengan buangan sampah yang berasal dari limbah domestik warga kota satelit Jakarta.

Baca juga: Soroti Isu Lingkungan Hidup, GPND Gelar Penanaman Mangrove Serentak di 7 Provinsi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved