Koalisi Partai Politik
Projo Tegaskan Bukan Organisasi Sayap Parpol Mana Pun
Panel Barus mengatakan Projo adalah organisasi massa yang bergerak dalam urusan politik dan bukan onderbouw partai politik apa pun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum DPP Projo Panel Barus mengatakan Projo adalah organisasi massa yang bergerak dalam urusan politik dan bukan onderbouw partai politik apa pun.
"Projo lahir pada 2013 untuk mendorong Jokowi sebagai calon presiden setelah sukses di Solo dan Jakarta, gerakan tersebut disambut oleh partai politik," kata Panel Barus dalam keterangannya, Rabu (8/6/2022).
Hal itu disampaikan Panel menanggapi pernyataan sejumlah politikus PDIP bahwa suara atau sikap Projo bukan sikap partainya.
Menurut Panel, Projo lahir sebagai ormas politik karena ada kemandegan dalam saluran politik formal dalam melahirkan kepemimpinan nasional yang dicintai rakyat.
Baca juga: Soal Kemunculan Kelompok Khilafah, Projo: Musuh Negara
Selain itu, saluran politik formal juga agak mandeg dalam melahirkan kebijakan yang Pro Rakyat.
Ketua Rakernas V Projo 2022 di Borobudur, Jawa Tengah, itu menyampaikan bahwa keputusan Rakernas Projo akan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra). Prinsipnya, Musra akan menggali dan menyerap lebih dalam kehendak rakyat terkait kepemimpinan nasional dan program pembangunan ke depan.
Musra adalah mekanisme demokrasi dimana rakyat ikut terlibat dan berpartisipasi dalam menentukan pemimpinnya.
"Projo bergerak dan bertindak sesuai arahan Jokowi yang merupakan Ketua Dewan Pembina, Jokowi dalam pidatonya menyampaikan agar Projo Ojo Kesusu, terus menggali kehendak rakyat dan terus menyerap aspirasi dari rakyat, menurut kami itulah esensi Musra," tutur Panel.
Projo akan terus berhubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak termasuk partai politik dalam urusan kepemimpinan nasional ke depan.
Baca juga: Senang Projo Hadir dalam Silatnas KIB, Golkar Berharap Ada Dukungan Politik
Panel mengatakan, pihaknya menyadari bahwa partai politik yang dapat mencalonkan capres dan cawapres.
Namun, setiap Warga Negara Indonesia punya hak untuk mengaspirasikan calon presiden pilihannya.
Panel Barus juga menjelaskan Projo sering bekerjasama dengan PDIP, NasDem, Golkar, PPP, PAN dan partai lainnya dalam melahirkan kepemimpinan di daerah.
Ia menegaskan, Ormas Projo akan terus bergerak dan berupaya menjadi jembatan antara kehendak rakyat, para calon dan Partai Politik. Ia berharap kolaborasi ini terus dilakukan untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, ia meminta seharusnya partai-partai tidak perlu risau dengan sepak terjang Projo.
"Projo terbuka menjadi mitra siapa pun dalam kerangka melahirkan kepemimpinan yang Setia di Garis Rakyat dan setia menjalankan program-program yang Pro Rakyat," pungkas Panel.