Jumat, 3 Oktober 2025

Ini Langkah Polisi Soal Dugaan Penganiayaan Manajer Restoran di Labuan Bajo oleh Benny K Harman

Anggota Komisi III DPR RI dari Demokrat Benny K Harman dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap karyawan restoran di Labuan Bajo

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar via Pos Kupang
Suasana saat Benny K Harman dan keluarga berkunjung ke Mai Cenggo Restoran di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Selasa (24/5/2022). 

Petugas restoran mencatat makanan yang Benny dan keluarga pesan. Dan petugas restoran itu memberitahukan harus menunggu dan akan segera dilayani.

Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa-basi, ia diberitahukan oleh petugas restoran untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai alias sudah direservasi oleh tamu lain.

"Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yng ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dn bajo kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun."

Benny Harman merasa diperlakukan secara tidak wajar sehingga bermaksud bertemu dengan Manager Resto atau pemilik resto untuk menyakan apa sebenarnya yang terjadi.

Baca juga: Benny K Harman Buka Suara soal Dugaan Penganiayaan kepada Karyawan Restoran di Labuan Bajo

Lantas, ia meminta karyawan yang melayani untuk menginformasikan pihak manager atau pemilik bahwa ia ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham.

"Karena lama menunggu, kami datangi lagi pihak front desk dan meminta agar kami bisa bertemu dengan pihak manager atau pemilik."

"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," jelasnya.

Pada saat bertemu di ruangan, lanjut Benny Harman, ia menyampaikan rasa kecewa atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas diri kami.

"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," tandasnya.

"Kami tanya apakah kami bisa bertemu dengan manager, dari ibu yang lagi duduk kami diberitau bahwa managernya lagi ada di Denpasar/Bali. Saya tanya kepada karyawan, siapa yang suruh kamu mengeluarkan kami dari ruangan dan alasan apa, yang bersangkutan tidak jawab," tambahnya.

Benny mengaku sempat mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun.

Ia juga meminta ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang.

"Kalau sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk, dan hendaknya tamu yang sudah datang terlebih dahulu ke tempat didahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan," ujarnya.

Menurut Benny, apa yang ia sampaikan itu adalah peringatan kepada semua pemilik resto agar bersikap santun kepada semua pengunjung. Sebab, Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata super premium.

Setelah bertemu dengan ibu yang diduga sebagai pemilik restoran di ruangan itu, ia dan keluarga pulang dengan penuh kecewa dan mencari makanan di resto yang lain.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved