Penangkapan Terduga Teroris
Mengenal NII, Organisasi Terlarang yang Berdiri Tahun 1949, Berencana Lengserkan Pemerintahan Jokowi
Berikut sejarah dari NII, organisasi terlarang yang berdiri 1949, kini berencana lengserkan pemerintahan Jokowi.
Kartosoewirjo diadili oleh pengadilan militer dan dinyatakan bersalah atas pemberontakan dan percobaan pembunuhan Presiden Soekarno.
Ia dijatuhi hukuman mati dengan ditembak pada 5 September 1962.
Sempat Pecah Jadi Dua hingga Pindah ke Malaysia

Mantan Panglima NII yang telah kembali membela NKRI, Ken Setiawan, menceritakan bagaimana NII bertahan setelah kematian Kartosoewirjo.
Menurutnya, ketika Kartosuwiryo gagal melancarkan aksinya, organisasinya kemudian pecah menjadi dua.
Salah satunya dibawa oleh Abu Bakar Ba’asyir dengan niat untuk meneruskan nilai dari Kartosuwiryo.
Namun, mereka akhirnya diusir karena bentrok dengan aparat.
"Akhirnya, mereka pindah ke Malaysia, ketemulah dengan dr. Azhari dan Noordin M. Top. Dari sana mereka diajak ke Afghanistan, ketemu lagi dengan Osama Bin Laden."
"Melalui Osama Bin Laden inilah doktrin untuk memerangi kafir mulai muncul, yang kala itu konteksnya memerangi Amerika dan sekutunya," ujar Ken dalam diskusi bertema 'Deradikalisasi' di Multimedia UGM pada Sabtu (4/11/2019) lalu, dikutip dari laman resmi UGM.
Hingga kini, lanjut Ken, doktrin tersebut terus hidup di Indonesia dan penyebarannya juga masih terus berlangsung.
Kini Berusaha Melengserkan Pemerintahan Jokowi
Terbaru, Kabagbinops Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, dari pengembangan penangkapan 16 terduga tersangka teroris di Sumbar itu, ditemukan berbagai barang bukti.
Di antaranya adanya upaya NII ingin melengserkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pemilu 2024.
"Barang bukti yang ditemukan menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum pemilu 2024," kata Aswin dalam keterangannya, Senin (18/4/2022), dikutip dari Tribunnews.
Aswin mengatakan, penggulingan itu juga diikuti sejumlah rencana aksi teror yang berpotensi menimbulkan ancaman kepada masyarakat.