Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Pengamat Duga Ada Faktor 'Kepentingan' yang Bikin Vaksin Halal Sulit Masuk dalam Daftar Booster

Ia pun menduga, pasti ada oknum-oknum yang selalu ingin mencari keuntungan dalam setiap program pemerintah. Terutama program vaksinasi ini.

Freepik
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dan Direktur IndoStrategy Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai adanya perebutan kepentingan ekonomi atas program vaksin sehingga vaksin halal sampai saat ini sulit untuk masuk ke dalam daftar booster (Vaksin lanjutan,red).

Ia pun menduga, ada oknum-oknum yang selalu ingin mencari keuntungan dalam setiap program pemerintah, terutama program vaksinasi ini.

"Saya kira namanya program pemerintah itu kan selalu ada (siapa,red) yang diuntungkan, (siapa,red) yang dapat proyek. Vaksinasi ini tentu saja tak lepas dari perebutan kepentingan ekonomi politik," kata Arif Nurul kepada wartawan, Senin (11/4/2022).

Salah satu cara yang biasa dilakukan oleh oknum mafia vaksin, kata Arif, dengan melakukan teror yang menyerang psikis terhadap pihak yang berusaha untuk menghalangi-halangi agenda mereka.

Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Binda Yogyakarta Manfaatkan Momen Acara Keagamaan

Tanpa terkecuali dalam hal ini, Anggota Komisi IX yang tergabung dalam Panja Vaksinasi dan berusaha menghadirkan vaksin merah putih yang halal.

"Kalau kemudian ada teror psikis untuk melemahkan Panja Vaksin ini, tentu saja itu harus dipahami sebagai upaya yang dibawa oleh para peneror ini," ucap Arif.

"Artinya begini, mungkin saja ada yang terganggu dan tetap ingin menguasai-mendapatkan untung tender tersebut," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved