Harga BBM Pertamax RON 92 akan Naik Capai Rp 16.000 Per Liter, Pertamina Masih Kaji Ulang
Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92, hingga saat ini masih dikaji PT Pertamina (Persero).
TRIBUNNEWS.COM - Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92, hingga saat ini masih dikaji PT Pertamina (Persero).
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut, pengkajian ini dilakukan karena mempertimbangkan harga minyak dunia.
Irto belum dapat menyebutkan berapa kisaran kenaikan harga Pertamax nanti.
Kendati demikian, ia mengatakan penetapan harga BBM jenis Pertamax RON 92 masih terus diupayakan agar tetap di bawah harga SPBU swasta.
"Pengkajian tentu juga sesuai masukan dari berbagai pihak, bila disesuaikan pun diharapkan tetap di bawah harga SPBU (swasta) lain," kata Irto kepada Tribunnews.com, Rabu (30/3/2022).
Diketahui, saat ini harga Pertamax RON 92 dijual Pertamina senilai Rp 9 ribu per liter.
Baca juga: KPPU Surati Jokowi, Kasih Saran Pembenahan Persaingan Usaha Industri Minyak Goreng
Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru per 30 Maret 2022: Filma, Sania, Bimoli hingga SunCo
Sementara di SPBU swasta seperti Shell, produk sejenis di jual sebesar Rp 12.990 per liter.
Sedangkan, SPBU Vivo untuk jenis Revvo 92 senilai Rp 11.900 per liter.
Pertamina: Bisa Capai Rp 16.000 Per Liter
Diwartakan Tribun-Timur.com sebelumnya, batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 senilai Rp 14.526 per liter.
Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.
Dalam menghitung harga keekonomian dipertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya.
Jika mengikuti harga keekonomian, maka harga Pertamax pada April 2022 seharusnya Rp 15.945 atau Rp 16 ribu per liter.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyebut harga Pertamax tanpa subsidi jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 92 itu harus naik.
Baca juga: Pertalite Gantikan Premium, Komisi VII DPR: Jangan Sampai BBM Ini Langka
Ini karena harganya di pasaran pada saat ini masih jauh dari nilai keekonomian.
Di beberapa daerah, Pertamax RON 92 dijual dengan harga Rp 9.000, Rp 9.200, dan Rp 9.400 per liter.
Dengan pertimbangan ini, DPR pun mendukung penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia.
DPR Setuju Naikkan Harga Pertamax, Tapi Bertahap
Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax RON 92, seiring naiknya harga minyak dunia di atas 100 dolar AS per barel.
Kendati demikian, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno berharap Pertamina tidak menaikkan harga Pertamax secara drastis.
Kenaikkan harga tersebut mestinya dilakukan secara bertahap.
"Berhubung Pertamax itu bukan merupakan BBM subsidi dan bisa dilepas ke pasar sesuai mekanisme."
Baca juga: YLKI: Masyarakat Perlu Pahami, Pertamax Bukan BBM Subsidi
"Kami anjurkan agar ada evaluasi terhadap harga Pertamax di SPBU Pertamina."
"Tidak perlu langsung drastis, bisa secara bertahap (kenaikannya)," kata Eddy kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/3/2022).
Menurut Eddy, harga jual Pertamax saat ini terpaut jauh dengan harga SPBU milik perusahaan minyak swasta.
Padahal produknya sama, yakni Pertamax RON 92.
"Pertamax masih Rp 9 ribu per liter, tapi tempat lain sudah Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per liter. Jadi kerugian Pertamina cukup besar," sambung Eddy.
Baca juga: Harga BBM Pertalite Dipertahankan Tidak Naik, Bagaimana dengan Pertamax?
Meski nantinya ada kenaikkan, Eddy berkenyakinan hal ini tidak membuat konsumen masif berpindah ke Pertalite yang lebih murah.
"Diharapkan ke depannya pengguna Pertamax tetap gunakan Pertamax."
"(Diharapkan) yang migrasi (berpindah dari Pertamax ke Pertalite) hanya minim, karena mempertahankan kualitas ketahanan kendaraannya ke depan," lanjut Eddy.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Seno Tri Sulistiyono)(Tribun-Timur/Edi Sumardi)