Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Sambut Positif Pemerintah Izinkan Mudik Lebaran, Legislator PDIP Ingatkan Masyarakat Jangan Euforia

Agar tidak keblablasan, pada momentum lebaran ini seluruh warga tanpa kecuali harus benar-benar bertanggung jawab.

Warta Kota/Nur Ichsan
Ilustrasi: Calon penumpang pesawat sedang antri untuk meletakkan bagasi sebelum berangkat ke tempat tujuan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Kamis (23/12/2021). Meski sudah memasuki H-1 libur Natal namun suasana di bandara ini masih terlihat normal dan tidak dijumpai kepadatan calon penumpang. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyampaikan beberapa catatan kritis menyusul kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat melakukan perjalanan mudik pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 2022.

"Tentu kita menyambut positif keputusan pemerintah yang mengizinkan mudik lebaran. Namun kebijakan ini jangan disambut secara berlebihan, masyarakat jangan ber-euforia. Apalagi kalau menganggap pandemi sudah berakhir, itu salah besar," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Legislator PDI Perjuangan ini mengatakan, pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.

Karena itu, asas kehati-hatian harus selalu dikedepankan.

"Bukan kata kita pandemi belum selesai tapi kata WHO. Lembaga kesehatan dunia ini masih terus mewanti-wanti bahwa pandemi masih jauh dari selesai. Karena itu, asas kehati-hatian harus selalu dikedepankan," ungkapnya.

Rahmad menambahkan, Indonesia juga harus berkaca dari kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa negara di Eropa.

Dikatakan, sejumlah negara di Eropa yang tadinya kasus positif Covid sudah melandai, kembali meledak.

Baca juga: Jokowi Bolehkan Mudik Lebaran Asal Sudah Booster, Ahli: Sebaiknya Diberikan pada Kelompok Rentan

"Mungkin karena adanya tekanan publik, tekanan politik dan sosial budaya, banyak negara di Eropa yang melonggarkan aturan dan sangat terbuka. Bahkan ada yang tidak mewajibkan pemakaian masker di ruang publik, justru lihat lah sekarang, di sana terjadi ledakan. Ada yang kasus positif per hari hingga 200 ribu. Dan rumah sakit penuh kembali," bebernya.

Rahmad juga menyebutkan Korea Selatan. Dimana, di Negara Ginseng tersebut, saat ini telah menembus 10 juta kasus atau hampir 20 persen dari jumlah populasi negara tersebut.

Korea Selatan saat ini kasus positifnya tertinggi di dunia.

"Saya kira kasus di Eropa juga di Korea Selatan harus jadi perhatian kita bersama. Kita tentu tidak mau setelah melandai seperti saat ini kemudian meledak lagi. Karena itu kita harus berhati-hati," katanya.

Rahmad mengatakan, agar tidak keblablasan, pada momentum lebaran ini seluruh warga tanpa kecuali harus benar-benar bertanggung jawab.

Bertanggung jawab akan keselamatan dirinya, keselamatan lingkungannya dan keselamatan warga di tempat mudik.

"Kita harapkan agar saat melakukan perjalanan mudik, masyarakat tetap menggunakan protokol kesehatan. Ini tidak boleh ditawar-tawar," harapnya.

Masih dalam persiapan menyambut momentum mudik, Rahmad mengimbau kepada masyarakat agar segera mengikuti program vaksinasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan