Kamis, 2 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Komnas HAM Dalami Potensi Pelanggaran HAM dari Kasus Penembakan Teroris di Sukoharjo oleh Densus 88

Anam juga mempertimbangkan untuk pihaknya turun langsung meninjau lokasi terjadinya penembakan yang membuat teroris dengan profesi dokter itu tewas.

Rizki Sandi Saputra
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat menunjukkan video detik-detik pengejaran terhadap tersangka teroris Sunardi oleh jajaran Densus 88 Anti-teror Polri, di Kantor Komnas HAM, Selasa (15/3/2022) 

"Ini mulai dibuntutin, tadi kami tadi dijelasin agak detail saya perlu kami sampaikan. Di titik ini ada 2 orang yang di double kabin yang sudah masuk di double cabin itulah yang anggotanya," kata Anam seraya menunjukkan hasil rekaman CCTV di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Lebih lanjut dari proses kejar mengejar itu, Densus 88 Anti-teror sempat berhasil menghentikan laju kendaraan Sunardi yang diketahui menggunakan mobil jenis Double Cabin.

Saat itu juga dijelaskan Anam, pihak Densus 88 menunjukan kartu tanda anggota sekaligus surat perintah penangkapan. Namun, Sunardi tetap memacu kendaraannya bahkan sempat menabrak mobil milik petugas yang menghalau di bagian depan.

"Habis itu tetep dia (Sunardi, di dalam mobil) mau dikasih tembakan peringatan setelah turun tunjukin bahwa ini petugas polisi, (Sunardi) tetap jalan di situlah ada menabrak pertama, nah ini petugas yang turun dari mobil petugas Innova naik ke kabin (mobil Sunardi), itu ada fotonya," ujar Anam.

Mengetahui kondisinya dalam pengejaran, Anam mengatakan berdasarkan keterangan tim Densus 88, mobil Sunardi semakin melaju kencang.

Bahkan beberapa kali, mobil tersebut menyerempet kendaraan petugas yang melakukan pengejaran hingga menimbulkan percikan api.

"Ini dipepet ini, tapi tetep aja disuruh berhenti nggak mau, ini batas jalan aspal ini, tanahnya, kayak di bahu jalan kalau di tol, lanjut ini ada yang lebih jelas tapi tetep gak mau berhenti," kata Anam seraya menunjukkan video itu.

Di saat itu lah beberapa letusan tembakkan peringatan dikeluarkan oleh tim Densus 88 Anti-teror termasuk anggota yang sudah berdiri di atas cabin mobil Sunardi.

Akan tetapi beberapa letusan tembakan itu seakan diabaikan oleh Sunardi, dan tetap melesahkan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Terlihat oleh Tribunnews dalam video itu memang kondisi atau kecepatan mobil atau kendaraan yang kejar-kejaran itu cukup tinggi sehingga tak bisa tertangkap dengan jelas.

"Termasuk juga ada percikkan api dan sebagainya. Jadi kami tunjukkan semua dalam proses tadi, termasuk juga bagaimana kronologi tembakan," beber Anam.

Terhitung kata Anam ada 9 kali letusan tembakan yang dilayangkan oleh tim Densus 88 Anti-teror saat melakukan pengejaran terhadap Sunardi yang diketahui bergabung dalam jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).

Setidaknya kata dia dari keseluruhan tembakan itu, ada empat tembakan yang dilesatkan Densus 88 mengarah ke badan dari Sunardi termasuk bagian dada.

"Habis itu dia mau kabur, mau kabur dikasih tembakan peringatan pertama, terus petugasnya naik ke doublel cabin, kasih peringatan lagi, tembakan udara dua kali, nggak berhenti-berhenti, nembak sebelah kiri sebelah kiri bangku, itu kan sendirian kalau supirnya sebelah kanan yang kosong sebelah kiri, itu juga ditembak dari atas juga nggak berhenti, baru tembak berikutnya tembak tangan nggak berhenti, tembak bahu-kaki nggak berhenti, baru tembak dada nggak berhenti," jelasnya.

Hanya saja Anam tidak menjelaskan secara rinci bagaimana awal mula proses pengejaran itu berlangsung, sebab tampilan video cctv yang disajikan merupakan kamera milik warga yang diminta oleh jajaran Densus 88.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved