Jumat, 3 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Densus 88 Serahkan Bukti dan Dokumen Terkait Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo ke Komnas HAM

Densus 88 Antiteror Polri telah memenuhi panggilan Komnas HAM terkait insiden penembakan terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) bersama Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah memenuhi panggilan Komnas HAM terkait insiden penembakan terduga teroris bernama Sunardi, Selasa (15/3/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan kronologi peristiwa penembakan tersebut kepada Komnas HAM.

Penjelasan itu dilakukan guna menunjukkan bahwa tindakan itu sesuai dengan aturan.

Setidaknya ada beberapa hal yang dijelaskan oleh Aswin kepada Komnas HAM.

"Pertama adalah, bagaimana status tersangka dari dokter Sunardi. Kedua adalah kronologi dari peristiwa penegakkan hukum yang membutuhkan tindakan tegas dan terukur," kata Aswin saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Pada kedatangannya ini, Aswin mengatakan, pihaknya juga menyerahkan dokumentasi terkait adanya penembakan tersebut.

Baca juga: Komnas HAM Dalami Potensi Pelanggaran HAM dari Kasus Penembakan Teroris di Sukoharjo oleh Densus 88

Adapun dokumentasi yang dimaksud Aswin yakni tampilan video dari CCTV milik warga dari awal mula proses kejar-kejaran antara Sunardi dengan tim Densus 88 Antiteror Polri.

"Ketiga adalah dokumentasi-dokumentasi yang sudah kami tunjukan kepada Komnas HAM," kata dia.

Video Detik-Detik Penangkapan

Dalam kesempatan tersebut, Densus 88 turut memberikan tayangan rekaman CCTV dari proses awal mula pihak kepolisian melakukan kejar-kejaran dengan Sunardi.

Dijelaskan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam peristiwa bermula saat mobil yang dikemudikan Sunardi mendapati surveilance atau pembuntutan tim Densus 88.

Kendati begitu, Anam tidak menjelaskan di ruas jalan mana proses kejar-kejaran itu berlangsung.

"Ini mulai dibuntutin, tadi kami dijelasin agak detail saya perlu sampaikan. Di titik ini ada 2 orang yang di double kabin yang sudah masuk di double cabin itulah yang anggotanya," kata Anam seraya menunjukkan hasil rekaman CCTV di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Lebih lanjut dari proses kejar mengejar itu, Densus 88 Antiteror sempat berhasil menghentikan laju kendaraan Sunardi yang diketahui menggunakan mobil jenis Double Cabin.

Saat itu juga dijelaskan Anam, pihak Densus 88 menunjukan kartu tanda anggota sekaligus surat perintah penangkapan.

Baca juga: Komnas HAM Tampilkan Video Detik-detik Penangkapan Teroris Sunardi yang Tewas Ditembak Densus 88

Namun, Sunardi tetap memacu kendaraannya bahkan sempat menabrak mobil milik petugas yang menghalau di bagian depan.

"Habis itu tetap dia (Sunardi, di dalam mobil) mau dikasih tembakan peringatan setelah turun tunjukin bahwa ini petugas polisi, (Sunardi) tetap jalan di situlah ada menabrak pertama, nah ini petugas yang turun dari mobil petugas Innova naik ke kabin (mobil Sunardi), itu ada fotonya," ujar Anam.

Mengetahui kondisinya dalam pengejaran, Anam mengatakan berdasarkan keterangan tim Densus 88, mobil Sunardi semakin melaju kencang.

Bahkan beberapa kali, mobil tersebut menyerempet kendaraan petugas yang melakukan pengejaran hingga menimbulkan percikan api.

"Ini dipepet ini, tapi tetep aja disuruh berhenti nggak mau, ini batas jalan aspal ini, tanahnya, kayak di bahu jalan kalau di tol, lanjut ini ada yang lebih jelas tapi tetep gak mau berhenti," kata Anam seraya menunjukkan video itu.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Penembakan Teroris di Sukoharjo

Di saat itu lah beberapa letusan tembakkan peringatan dikeluarkan tim Densus 88 Antiteror termasuk anggota yang sudah berdiri di atas cabin mobil Sunardi.

Akan tetapi beberapa letusan tembakan itu seakan diabaikan oleh Sunardi, dan tetap melesahkan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Terlihat Tribunnews dalam video itu memang kondisi atau kecepatan mobil yang terlibat kejar-kejaran cukup tinggi sehingga tak bisa tertangkap dengan jelas.

"Termasuk juga ada percikkan api dan sebagainya. Jadi kami tunjukkan semua dalam proses tadi, termasuk juga bagaimana kronologi tembakan," ujar Anam.

Terhitung kata Anam ada 9 kali letusan tembakan yang dilayangkan oleh tim Densus 88 Antiteror saat melakukan pengejaran terhadap Sunardi yang diketahui bergabung dalam jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).

Setidaknya kata dia dari keseluruhan tembakan itu, ada empat tembakan yang dilesatkan Densus 88 mengarah ke badan dari Sunardi termasuk bagian badan.

"Habis itu dia mau kabur, mau kabur dikasih tembakan peringatan pertama, terus petugasnya naik ke doublel cabin, kasih peringatan lagi, tembakan udara dua kali, nggak berhenti-berhenti, nembak sebelah kiri sebelah kiri bangku, itu kan sendirian kalau supirnya sebelah kanan yang kosong sebelah kiri, itu juga ditembak dari atas juga nggak berhenti, baru tembak berikutnya tembak tangan nggak berhenti, tembak bahu-kaki nggak berhenti, baru tembak badan nggak berhenti," jelasnya.

Hanya saja Anam tidak menjelaskan secara rinci bagaimana awal mula proses pengejaran itu berlangsung, sebab tampilan video CCTV yang disajikan merupakan kamera milik warga yang diminta jajaran Densus 88.

"Ini bukan kamera Densus yang sengaja dipasang, jadi memang milik warga milik publik, diminta oleh densus yang kebetulan merekam itu," kata Anam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved