Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jokowi Ungkap Dampak Perang di Ukraina, Tambah Ketidakpastian Global

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dampak konflik antara Rusia dan Ukraina yang menambah kondisi ketidakpastian global.

Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Rapim TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022). 

"Artinya apa? Masyarakat yang ingin membeli barang harus membayar dengan harga yang lebih tinggi," jelasnya.

Terkait kelangkaan energi, kata Jokowi, sebelum perang, harganya sudah naik karena kelangkaan, kini ditambah perang sehingga semakin naik.

"Semua negara, harga BBM, LPG naik semuanya, hati-hati dengan kenaikan-kenaikan ini," ucapnya.

Lalu, kenaikan harga produsen.

"Pabrik mau produksi sesuatu, mau beli bahan baku harganya naik. Artinya ongkos produksi naik, harga di pabrik menjadi jauh lebih tinggi, terus dikirim ke pasar dan harga konsumennya nanti juga naik," tegas Jokowi.

"Ini efek berantai ya, jadi supaya mengerti betapa ketidakpastian begitu menimbulkan tangan-tangan yang begitu tidak mudah," lanjutnya.

Pengungsi Ukraina terlihat di pusat pengungsian sementara di sebuah sekolah dasar lokal di Tiszabecs, Hongaria timur pada 28 Februari 2022. Dengan semangkuk gulai, tawaran penginapan gratis dan tumpangan ke Budapest, atau hanya pelukan dan kata-kata baik, warga Hongaria memiliki bergegas ke perbatasan Ukraina untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia.
Pengungsi Ukraina terlihat di pusat pengungsian sementara di sebuah sekolah dasar lokal di Tiszabecs, Hongaria timur pada 28 Februari 2022. Dengan semangkuk gulai, tawaran penginapan gratis dan tumpangan ke Budapest, atau hanya pelukan dan kata-kata baik, warga Hongaria memiliki bergegas ke perbatasan Ukraina untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia. (AFP/ATTILA KISBENEDEK)

Sikap Pemerintah Indonesia Terkait Konflik Rusia dan Ukraina

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menyampaikan lima pernyataan sikapnya terkait perang antara Rusia dan Ukraina.

Pertama, penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional.

“Termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan,” pernyataan sikap Indonesia, dikutip Tribunnews.com dari Kemlu.go.id.

"Poin kedua, ialah oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima.”

“Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.”

Ketiga, Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.

Keempat, Indonesia mendesak PBB untuk segera mengambil langkah tegas.

“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” bunyi poin keempat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved