Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Gejala dan Ciri-ciri Omicron, Kemenkes Imbau Isolasi Mandiri Bagi Pasien OTG & Gejala Ringan

Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.

Penulis: Devi Rahma Syafira
The Weather Channel
Ilustrasi Omicron. Gejala dan Ciri-ciri Omicron, Kemenkes Imbau Isolasi Mandiri Bagi Pasien OTG & Gejala Ringan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat akibat varian Omicron.

Masyarakat diimbau untuk mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.

Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.

Selain itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi juga mengimbau bagi masyarakat positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan untuk isolasi mandiri.

"Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir. Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat,"ucap  dr.Nadia di lansir laman kemkes.go.id, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: 9 Gejala Omicron yang Menyerang Orang yang Sudah Divaksinasi Penuh, Sakit Tenggorokan hingga Diare

Baca juga: Kriteria Pasien Omicron Dinyatakan Sembuh Usai Jalani Isolasi Mandiri

Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus.
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. (Justin TALLIS / AFP)

Gejala Omicron

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat 5 derajat gejala COVID-19, antara lain:

1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

2. Gejala Ringan

Pada gejala ringan ditandai dengan pasien tanpa gejala atau tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.

Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

3. Gejala Sedang

Gejala sedang ditandai dengan keadaan klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .

4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved