Pelaku Penyekapan Anak di Sumedang Akui Ikat Korban dengan Rantai dan Tinggalkan Kompor Menyala
Saat peristiwa yang terjadi pada Rabu (5/1/2022), bocah berinisial R ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat rantai di lantai dua.
Namun, Susilawati rupanya terlalu lama pergi.
Sehingga, ketika air di dalam panci habis menguap, api kemudian membakar panci dan menimbulkan asap.
Demikian disampaikan oleh Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robyanto.
"Asap itulah yang kemudian diketahui para tetangga sehingga mereka mendobrak masuk ke rumah itu untuk memadamkan api."
Baca juga: Bocah yang Dirantai di Sumedang Juga Alami Kekerasan Fisik, Pernah Digigit dan Disiram Minyak Panas
"Saat itulah para tetangga kemudian menemukan anak tersebut dalam kondisi tangan dan kaki dirantai," kata Kapolres.
Ada bekas kekerasan di tubuh korban
Dikatakan Eko, S tinggal bersama korban sejak dua tahun terakhir.
S juga mengakui menyekap R sejak Rabu (5/1/2022) pagi hingga akhirnya ditemukan warga saat rumahnya kebakaran.
Eko menuturkan, motif pelaku menyekap korban adalah karena tak kuat mengurusnya.
"Alasannya karena tidak kuat lagi mengurus anak tersebut, sehingga setiap kali S ini keluar rumah, dia menyekap anak itu," jelasnya, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Baca juga: Alasan Pelaku Tega Sekap dan Rantai Bocah 5 Tahun, Mengaku Tak Kuat Lagi Mengurus Korban
Dari hasil visum sementara terdapat bekas kekerasan di tubuh korban.
Petugas menemukan sejumlah jejak luka seperti hantaman benda tumpul, bekas luka gigitan hingga jejak luka akibat cairan panas.
"Benda tumpul, gigitan, dan siraman minyak panas," ujarnya.
Eko mengatakan, setelah melakukan penggeledahan rumah, pihaknya menemukan sejumlah alat bukti yang menjurus pada kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh pelaku.
"Setelah kami menemukan alat bukti, kami tetapkan saudari S sebagai tersangka kekerasan terhadap anak," tambahnya.
Sumber:
Sebagian berita tayang di Tribun Jabar: Ini Alasan S Sekap Anak di Sumedang, Korban Alami Kekerasan, Gigitan sampai Disiram Minyak Panas