Moeldoko: Jika Saya tidak Merantau ke Kota untuk Sekolah, Mungkin Saya tidak Bisa Jadi Jenderal
Moeldoko mengajak para guru dan siswa agar tidak gampang menyerah menghadapi berbagai keterbatasan dalam memajukan pendidikan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengakui keberhasilannya menjadi Jenderal karena pendidikan.
Moeldoko menyampaikan hal ini di hadapan guru dan siswa, saat memantau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 1 Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis (6/1/2022).
"Dulu jika saya tidak merantau ke kota untuk sekolah SMA, saya mungkin tidak akan bisa masuk Akmil dan jadi Jenderal. Bisa-bisa saya terjebak dalam rangkaian kemiskinan panjang," tegas Moeldoko.
Menurut Panglima TNI 2013-2015 tersebut, pendidikan merupakan elemen penting dalam pembangunan bangsa, terutama pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca juga: Moeldoko Tegaskan Pemerintah Lakukan Pendekatan Komprehensif Terhadap Papua
"Bapak Presiden sangat concern pada pembangunan SDM dan menempatkannya sebagai program prioritas," sambungnya.
Moeldoko juga mengajak para guru dan siswa agar tidak gampang menyerah menghadapi berbagai keterbatasan dalam memajukan pendidikan.
"Saya paham bapak ibu guru resah dengan status kepegawaiannya, saya juga memahami berbagai kekurangan sarana prasarana di sini, tapi saya minta jangan kendor untuk memajukan pendidikan. Karena hanya dengan pendidikan kondisi negara berubah," pesan Moeldoko.
Sebagai informasi, angka putus sekolah di Kabupaten Sumba Timur tergolong sangat tinggi.
Berdasarkan angka lama sekolah pada 2019, rata-rata lama sekolah hanya 7,5 tahun atau sama dengan kelas VII.