Minggu, 5 Oktober 2025

Menko PMK: Perang Melawan Stunting Libatkan Kekuatan Rakyat Semesta 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan untuk menurunkan stunting diperlukan kerja ekstra keras. 

Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan untuk menurunkan stunting diperlukan kerja ekstra keras. 

"Ini target yang sangat fantastis. Karena kalau kita ingin menargetkan sampai 14 persen dengan kondisi yang sekarang itu paling tidak pertahun harus turun sekitar 2.7 persen," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021).

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 27,67 persen. 

Sementara, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Baca juga: Rakernas IBI, Kepala BKKBN Paparkan Strategi Turunkan Angka Stunting Nasional

Lebih lanjut, kata Menko Muhadjir, kondisi pandemi yang belum sepenuhnya usai membuat banyak sektor teralihkan untuk penanganan Covid-19. Sehingga perlu kerja keras untuk mempercepat penurunan stunting.

"Adanya pandemi sangat mengganggu kinerja kita terutama untuk mencapai target itu, kita masih harus kerja keras lagi. Harus lebih dikeraskan kerjanya kalau memang betul-betul pada 2024 tercapai 14 persen," ujarnya.

Muhadjir menerangkan, masalah stunting tidak bisa ditangani sendiri oleh satu pihak seperti pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah saja.

Menurutnya, stunting perlu ditangani dan dikeroyok bersama-sama.

"Harus melibatkan kekuatan rakyat semesta dalam perang melawan stunting," cetusnya.

Baca juga: Wapres Maruf: Penanganan Stunting Tentukan Masa Depan Bangsa

Paling tidak, ada lima elemen masyarakat atau pendekatan pentahelix yang harus bergotong-royong untuk mempercepat penurunan stunting. Kelima elemen itu yakni pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, masyarakat madani, dan media massa.

Muhadjir menerangkan, masing-masing elemen memiliki peran yang penting.

Pertama, pemerintah pusat atau daerah menjadi leading sector dalam mempercepat penurunan stunting melalui regulasi dan program-program dari Kementerian/Lembaga di pusat atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah.

Kedua, sektor swasta berperan mendukung penanganan stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). 

Ketiga, perguruan tinggi melalui akademisi dan keilmuannya harus menopang menjadi daya dukung dalam penanganan stunting.  

Keempat, masyarakat madani melalui kelompok filantropi yang memiliki kemammpuan melakukan tugas altruis yang bersedia bergotong-royong menangani stunting

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved