Kapolri Buka Suara, Tanggapi Sindiran Polisi Diganti Satpam BCA hingga Tagar Percumalaporpolisi
Listyo Sigit memberi tanggapan terkait tagar #percumalaporpolisi hingga sentilan warganet agar polisi diganti dengan Satpam BCA.
"Bagi saya sendiri, itu juga jadi alat ukur buat saya bahwa di lapangan walaupun kita sudah sampaikan ke mereka bahwa program saya, adalah bagaimana agar anggota mulai melakukan perbaikan, karena mengharapkan, potret kita di masyarakat itu masih banyak yang perlu dibenahi. Artinya banyaknya laporan, fenomena-fenomena yang muncul ini menjadi feedback, masukan, " ujarnya.
Baca juga: Sosok Bripda Randy, Oknum Polisi Kekasih Mahasiswi yang Bunuh Diri di Makam Ayah, Terancam Dipecat
Kapolri juga mengakui tagar #percumalaporpolisi kemudian diikuti dengan pemikiran untuk memviralkan dulu sebuah kasus agar kemudian cepat diproses.
Listyo Sigit menyatakan hal itu bagian dari ekspresi masyarakat agar polisi lebih baik.
"Trendnya kemudian akhir-akhir ini muncul, lebih baik viral karena kalau nggak viral nggak ditanggapi. Saya pikir ini bagian dari ekspresi masyarakat agar polisi lebih baik," ujarnya.
Perang Tagar #PolriSesuaiProsedur
Saat ramai tagar #percumalaporpolisi, muncul tagar #PolriSesuaiProsedur yang seakan menjawab tagar #percumalaporpolisi.
Tagar tersebut muncul terkait kasus dugaan pemerkosaan anak oleh ayah kandungnya di Luwu Timur.
Terkait tagar #PolriSesuaiProsedur, Kapolri menyatakan hal itu tidak perlu dan tidak ada artinya.
Kapolri mengakui, perlu pemahaman kepada anggota Polisi agar lebih terbuka terhadap kritik.
Kritik tersebut kemudian harus dijawab dengan perbaikan bukan dengan pembelaan di media sosial.
"Ya sudah kalau ada yang tidak baik segera perbaiki. Melihat ada yang melanggar secepatnya kita proses, tidak perlu banyak membuat aksi, respons yang berlebihan yang bagi saya itu tidak baik," katanya.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit dan Sahroni Tanggapi Kasus Mahasiswi Bunuh Diri di Mojokerto
Dikatakan Listyo, tagar#percumalaporpolisi yang muncul merupakan ekspresi masyarakat yang mungkin merasa tidak puas dengan pelayanan Polri.
Tagar itu sudah semestinya dijawab dengan perbaikan yang nyata, bukan dengan perang tagar.
"Jadi perasaan masyarakat yang tidak puas karena lapor polisi yang tidak diterima dengan baik, mereka juga tidak punya hubungan dengan kepolisian dan mungkin banyak mengalami trauma dan ini harus dijawab dengan pelayanan polisi yang lebih baik. Perang tagar buat saya tidak ada artinya," tegasnya.
Soal Sindiran Polisi Diganti Satpam BCA