Dewan Syura PKB: Muliakan Guru dan Jangan Dizalimi
Besarnya jasa guru membuat antusiasme publik Tanah Air begitu tinggi dalam merayakan hari guru.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Wahyu Aji
Yang kedua, terjadinya penumpukan guru yang tidak naik pangkat karena tidak sinkronnya antara profesi guru yang mereka geluti dengan syarat karya tulis yang harus dibuat.
Menurut Kiai Maman, kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena seharusnya seorang guru ditempatkan dalam bidangnya masing-masing dan tidak terkendala dengan karya tulis.
"Kita butuh seorang guru yang punya inovasi, gagasan-gagasan kreatif serta metodologi yang bisa disampaikan kepada anak-anak didiknya," kata Kiai Maman.
Yang ketiga, kesejahteraan dan kepuasan guru, baik guru ASN yang belum tersertifikasi dan juga guru honorer itu belum diperhatikan dengan baik.
Dan yang terakhir, perlunya diperluas ruang-ruang kreativitas, ruang-ruang inovasi, dan ruang-ruang intelektualitas bagi guru.
Banyak sekali guru dengan potensi yang begitu hebat tapi tiba-tiba terkubur oleh rutinitas, terkubur oleh formalitas, terkubur oleh persyaratan administratif yang tidak ada hubungannya dengan intelektualitas yang mereka miliki.
"Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada kualitas gurunya dan kualitas guru juga bergantung pada kesejahteraan hidupnya," kata Kiai Maman