Kamis, 2 Oktober 2025

Panglima TNI Andika Perkasa Akan Menghadap Presiden Jokowi Soal Usulan Wanjakti Pangkostrad Baru

Ia mengatakan, setelahnya Presiden Jokowi baru akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad baru.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan para Pejabat Utama TNI Angkatan Laut di Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap Jakarta Timur pada Senin (22/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) terkait jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pankostrad) yang saat ini masih kosong.

Andika mengatakan setelah Wanjakti digelar baru akan ada usulan dari Mabes TNI tentang siapa-siapa saja Perwira Tinggi TNI yang dapat menempati jabatan tersebut.

Ia mengatakan, setelahnya Presiden Jokowi baru akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad baru.

"Pangkostrad baru, saya baru merencanakan untuk menghadap Presiden dulu supaya kita akan laporkan untuk rencana Wanjakti. Setelah itu mungkin baru akan ada arahan atau usulan dari kami yang nanti akan diputuskan oleh Presiden," kata Andika di Mabes Angkatan Laut pada Senin (22/11/2021).

Baca juga: Pengamat Militer: Saat Ini Dibutuhkan Pangkostrad yang Punya Kemampuan Network Centric Warfare

Seperti diketahui, jabatan Pangkostrad sebelumnya dijabat oleh Letjen TNI Dudung Abdurachman.

Saat ini jabatan Pangkostrad masih kosong selepas Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Tanggapan pengamat

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati merespons terkait masih kosongnya jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) setelah Jenderal TNI Dudung Abdurachman resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Ia menilai saat ini dibutuhkan sosok Pangkostrad yang memiliki kemampuan Network Centric Warfare.

Mantan anggota Komisi I DPR RI yang akrab disapa Nuning tersebut mengatakan Network Centric Warfare merupakan sistem pertahanan negara yang jauh lebih efektif dan efisien untuk hadapi ancaman militer dan non-militer.

"Jika kita lihat dari situasi kondisi sekarang dibutuhkan seorang Pangkostrad yang memiliki kemampuan Network Centric Warfare," kata Nuning saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (19/11/2021).

Selain itu, kata Nuning, dibutuhkan juga sosok Pangkostrad yang berpengalaman di bidang intelijen.

"Kemampuan dan pengalaman seorang Pangkostrad di bidang intelijen juga sangat dibutuhkan," kata Nuning.

Baca juga: Respons Menantu Luhut, Mantan Danpaspampres saat Diisukan Jadi Pangkostrad 

Nuning menjelaskan Kostrad didirikan untuk menghadapi ancaman negara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved