Jumat, 3 Oktober 2025

Jokowi: Banjir di Sintang Akibat Daerah Tangkapan Hujan yang Rusak Berpuluh-puluh Tahun

Jokowi bahkan mengatakan kerusakan lingkungan di daerah tersebut telah terjadi bertahun-tahun.

Tangkap layar akun YouTube Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Jalan tol Serang-Panimbang seksi I, Selasa (16/11/2021) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang mengenangi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terjadi karena adanya kerusakan lingkungan di area tangkapan hujan.

Jokowi bahkan mengatakan kerusakan lingkungan di daerah tersebut telah terjadi bertahun-tahun.

Sehingga mengakibatkan Sungai Kapuas meluap ke wilayah sekitar saat hujan lebat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (16/11/2021).

"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ," kata Jokowi.

Baca juga: Tanggapi Cuitan Fadli Zon Terhadap Jokowi Soal Banjir Sintang, Istana Pastikan Semua Berjalan Baik

Presiden pun berjanji akan segera memperbaiki daerah tangkapan hujan di sekitaran Sungai Kapuas.

Jokowi juga mengatakan pemerintah akan membangun daerah persemaian serta melakukan penghijauan kembali di daerah tersebut.

"Kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di catchment area, kita perbaiki. karena memang kerusakannya ada di situ," jelasnya.

Diketahui, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima dari BPBD setempat, warga Sintang yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan BPBD.

Pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.

Data per Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 17.00 WIB, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari sembilan kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021 lalu.

Hingga saat ini, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Sintang, meskipun debit air sempat turun.

Kondisi ini membuat warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian.

BPBD Sintang juga telah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved